Wisata

Yuk Kunjungi Desa Selasari! Salah Satu Desa Wisata Terbaik Berbasis Alam di Indonesia

×

Yuk Kunjungi Desa Selasari! Salah Satu Desa Wisata Terbaik Berbasis Alam di Indonesia

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN, TINTAHIJAU.com – Desa Wisata Selasari beralamat di Desa Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Desa ini berada di dataran tinggi pada ketinggian sekitar 200–500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Karena kontur pegunungan dan hutan sekitar, suasananya lebih sejuk dan asri dibanding area pesisir laut.

Penduduk setempat sebagian besar bekerja sebagai petani/pekebun atau wiraswasta.

Adapun daya tarik dan aktivitas di Selasari menawarkan kombinasi wisata petualangan alam, keindahan pemandangan, dan budaya/tradisi lokal.

Santirah River Tubing, aktivitas arung jeram / tubing di Sungai Santirah yang jernih. Rute tubing ± 1,5 km, melewati jeram, air terjun kecil, dan beberapa gua alami. Pemula pun bisa ikut, dengan bimbingan pemandu.

Goa Lanang dan Goa Sutra Reregan, untuk kamu yang suka “susur gua” / caving, akses ke gua-gua karst alami di kawasan Selasari.

Pepedan Hills, bukit dengan pemandangan indah, cocok untuk trekking ringan, menikmati sunrise/sunset, dan foto-foto.

Wisata Budaya dan Tradisi Lokal di Selasari terdapat kesenian tradisional seperti Kesenian Lebon, tari tradisional, serta upaya pelestarian budaya lokal.

Produk Lokal dan Ekonomi Kreatif, ada produk kerajinan (anyaman lidi, daur ulang sampah), serta kuliner khas seperti “pakis crispy”, kopi lokal, madu hutan, gula semut, hasil tani/pekebunan warga.

Homestay dan Akomodasi Desa, ada pilihan homestay/kamar penginapan sederhana, cocok kalau kamu ingin menginap dan menikmati suasana malam pedesaan, sambil mengakses berbagai objek wisata alam dan budaya.

Untuk informasi, Desa Selasari berhasil menembus 50 Besar Desa Wisata Terbaik Nasional lewat ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Belum lama ini, Desa wisata Selasari juga meraih penghargaan dalam ajang Wonderful Indonesia Awards 2025 sebagai peraih juara harapan kedua pada kategori desa wisata terbaik berbasis alam yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata RI.

Pariwisata di desa ini memberikan dampak ekonomi positif ke warga, banyak warga menjadi pemandu wisata, pengelola homestay, penjual produk lokal, dsb.

Pendekatan wisata di sini bersifat berbasis komunitas / gotong-royong: warga aktif terlibat dalam pengelolaan wisata, sehingga manfaatnya menyebar ke banyak orang.