Megapolitan

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Cirebon, Lalu Lintas Sempat Tersendat

×

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Cirebon, Lalu Lintas Sempat Tersendat

Sebarkan artikel ini
Banjir merendam sejumlah titik di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (23/12/2025). ANTARA/Fathnur Rohman

CIREBON, TINTAHIJAU.com — Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sejak Selasa sore mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Genangan air diperparah oleh limpasan dari wilayah hulu sehingga mengganggu aktivitas warga, termasuk arus lalu lintas.

Komandan Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jawa Barat, Kompol Apt. Bagus Amrulloh Nurul Immawan, mengatakan salah satu lokasi terdampak berada di perempatan Kecamatan Talun. Genangan di kawasan tersebut menyebabkan arus kendaraan melambat dan sejumlah kendaraan mengalami mogok.

Untuk mengantisipasi kemacetan, pihaknya menurunkan satu peleton atau sekitar 30 personel guna membantu pengaturan lalu lintas di lokasi terdampak. “Kami menurunkan satu peleton, 30 personel, untuk membantu pengaturan lalu lintas karena terjadi genangan yang menyebabkan perlambatan dan banyak kendaraan mogok,” ujar Bagus.

Menurut dia, genangan air sempat menimbulkan antrean kendaraan cukup panjang, terutama dari arah pusat kota. Banjir terjadi akibat curah hujan yang turun sejak sore hingga menjelang malam, ditambah air kiriman dari wilayah Kuningan yang mengalir ke kawasan Cirebon. Limpasan air dari sawah dan sungai kecil meluap ke badan jalan karena debit air yang cukup deras.

Pengaturan lalu lintas dilakukan selama kurang lebih satu jam hingga kondisi berangsur normal. “Saat ini arus lalu lintas sudah mulai lancar, meski masih terdapat genangan di beberapa titik,” katanya.

Selain Kecamatan Talun, banjir juga melanda wilayah Desa Dawuan. Kepala Desa Dawuan, Amirudin, mengatakan banjir di wilayahnya dipicu oleh meluapnya Sungai Cipager. Debit air sungai tersebut sempat mencapai 120 sentimeter, melampaui batas aman yang biasanya berdampak pada permukiman warga.

“Biasanya kalau limpasan Bendung Cipager di atas 100 sentimeter, wilayah kami pasti terdampak. Tadi debit sempat mencapai 120 sentimeter,” ujar Amirudin.

Ia memastikan tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Pemerintah desa telah menyampaikan peringatan dini kepada warga dan menyiapkan lokasi evakuasi sementara di gedung olahraga desa. Amirudin menambahkan, banjir yang terjadi bersifat kiriman dari wilayah hulu dan kerap berulang setiap musim hujan.

Pemerintah desa berharap adanya penanganan permanen dari pemerintah daerah guna mengurangi risiko banjir yang hampir setiap tahun terjadi saat curah hujan tinggi.