Megapolitan

Angin Puting Beliung Terbangkan Bangkai Pesawat, Timpa Permukiman Warga di Bogor

×

Angin Puting Beliung Terbangkan Bangkai Pesawat, Timpa Permukiman Warga di Bogor

Sebarkan artikel ini
Potret potongan sayap pesawat menimpa rumah warga (Foto: Tangkapan Layar/Tiktok @npd_Troopers86)

BOGOR, TINTAHIJAU.com — Cuaca ekstrem kembali menunjukkan dampak mengerikan di Jawa Barat. Angin puting beliung yang melanda Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada Senin (…), tak hanya merusak rumah warga, tetapi juga menerbangkan potongan bangkai pesawat dari area penyimpanan barang bekas atau yang dikenal sebagai “kuburan pesawat”.

Peristiwa tak lazim tersebut sontak menghebohkan warga dan menjadi perbincangan luas di media sosial. Potongan badan pesawat berupa bagian sayap terangkat oleh pusaran angin dan terhempas sejauh ratusan meter hingga menimpa permukiman padat penduduk.

Kepala Desa Pondok Udik, M Sutisna, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menyebut kekuatan angin datang secara tiba-tiba dan sangat destruktif, hingga mampu mengangkat benda berat berbahan logam.

“Bangkai pesawat itu terbang sekitar 300 meter dan menimpa rumah warga kami,” kata Sutisna kepada wartawan.

Menurut dia, bagian pesawat yang jatuh merupakan potongan sayap berukuran besar yang sebelumnya tersimpan di area kuburan pesawat di wilayah tersebut. Jarak tempuh sekitar 300 meter dinilai sangat jauh untuk benda seberat komponen pesawat.

“Kalau kita lihat, ini bagian dari sayap, potongan sayap pesawat yang ada di kuburan pesawat dan terbawa angin puting beliung,” ujarnya.

Selain insiden pesawat terbang, angin puting beliung juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur desa. Berdasarkan pendataan cepat, sedikitnya 30 rumah warga terdampak dengan tingkat kerusakan yang beragam.

“Kurang lebih sekitar 30 rumah warga terdampak akibat puting beliung ini,” tutur Sutisna.

Sebagian rumah mengalami kerusakan ringan pada atap, namun sejumlah bangunan lainnya rusak berat hingga rata dengan tanah.

“Kalau dilihat di lapangan, ada rumah yang kerusakannya mencapai 100 persen atau hancur,” tambahnya.

Menangani situasi darurat tersebut, Pemerintah Desa Pondok Udik langsung berkoordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), BPBD Kabupaten Bogor, serta aparat TNI dan Polri. Proses evakuasi difokuskan pada pemindahan potongan sayap pesawat yang menimpa dua rumah warga.

“Karena bobotnya sangat berat, tidak mungkin dievakuasi secara manual. Kami bekerja sama dengan pemilik kuburan pesawat, BPBD, dan pemadam kebakaran untuk menurunkan crane,” jelas Sutisna.

Meski kerugian materiil dan trauma dialami warga, Sutisna memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, semua selamat. Kerusakan lebih banyak pada rumah-rumah warga,” pungkasnya.