Profil  

Kisah Sukses Dmitrii Basalkin, Bikin Aplikasi Pembelajaran Bahasa yang Kini Raup Rp 127 Miliar Setahun

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Dmitrii Basalkin, seorang wirausahawan asal Rusia yang kini berusia 37 tahun, telah menorehkan perjalanan hidup yang patut dijadikan inspirasi banyak orang.

Dengan tekad dan ketekunan, ia berhasil menciptakan aplikasi pembelajaran bahasa, Bright AI, yang kini menjadi solusi belajar bahasa bagi 25 juta pengguna aktif di seluruh dunia.

Perjalanan Dmitrii dimulai enam tahun yang lalu di Hong Kong, ketika ia meluncurkan aplikasi seluler Bright AI. Tujuannya sederhana namun mulia: membantu pembicara non-Bahasa Inggris untuk belajar bahasa dasar dengan lebih efektif.

Kini, aplikasinya tidak hanya digunakan untuk bahasa Inggris, tetapi juga Spanyol, Prancis, Jepang, dan Arab.

“Saya telah mendedikasikan diri untuk pembelajaran bahasa karena itu adalah usaha besar dan ini adalah tantangan yang sekarang dapat saya selesaikan untuk orang lain. Saya juga percaya pembelajaran bahasa adalah bidang yang sangat baik untuk menerapkan kecerdasan buatan dan mengimplementasikan perbaikan,” ungkap Dmitrii.

Keberhasilan Bright AI tidak datang begitu saja. Dmitrii Basalkin memiliki pengalaman sebelumnya dalam startup pendidikan dari tahun 2011 hingga 2017. Ia terlibat dalam bisnis pembelajaran bahasa dan membantu mengembangkan aplikasi web dan seluler yang berhasil menarik 5 juta pengguna. Setelah meninggalkan perusahaan tersebut pada 2014, ia memutuskan untuk tetap fokus pada pembelajaran bahasa.

Pada 2017, Dmitrii, yang pernah magang di perusahaan konsultasi, memulai bisnisnya sendiri dengan mengembangkan aplikasi pembelajaran bahasa. Meskipun dana awal sekitar 200 ribu Dirham, Dmitrii mampu membiayai proyek ini dari tabungannya. Ia memilih UEA sebagai basis operasionalnya karena fokus pemerintah setempat pada teknologi.

Dengan 750 ribu pelanggan berbayar dan 25 juta pengguna di seluruh dunia, Bright AI menghasilkan lebih dari 30 juta Dirham selama 2022. Namun, perjalanan ini bukan tanpa rintangan. Dmitrii mengakui bahwa menjadi seorang wirausahawan melibatkan perubahan gaya kerja dan sulitnya menemukan keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan keluarga.

“Saat saya belajar untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan usaha yang lebih sedikit, fokus saya telah bergeser dari ‘bekerja lebih keras’ menjadi ‘bekerja lebih cerdas’. Saya menetapkan prioritas dan mengatakan ‘tidak’,” ungkapnya.

Pentingnya disiplin dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari menjadi pelajaran kunci bagi Dmitrii. Delegasi tugas menjadi keterampilan penting, memungkinkannya menghabiskan lebih sedikit waktu untuk manajemen operasional dan fokus pada aspek strategis bisnis.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Dmitrii adalah perlambatan pertumbuhan aplikasi selama pandemi pada tahun 2020. Meskipun demikian, dengan lebih dari empat bulan perbaikan produk dan taktik pemasaran baru, ia berhasil mengubah tren menjadi positif.

“Perjalanan wirausaha selalu tentang naik turun, dan itu tidak pernah garis lurus dari A ke B. Meskipun demikian, pelajaran yang saya pelajari adalah tetap fokus pada peningkatan pendapatan dari klien dan memulai dengan penjualan sesegera mungkin,” tuturnya.

Dengan kisah sukses Dmitrii Basalkin, ia tidak hanya membuktikan bahwa ketekunan membawa hasil, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang yang bermimpi memulai usaha mereka sendiri.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini