SUBANG, TINTAHIJAU.com – Harga cabai di Indonesia mengalami kenaikan signifikan, bahkan mencapai level yang cukup tinggi, seperti yang diungkapkan oleh Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri.
Harga cabai rawit merah bahkan menembus angka Rp 130 ribu per kilogram. Fenomena ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk para pedagang dan konsumen, serta menimbulkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap ekonomi rumah tangga.
Menurut Abdullah Mansuri, tingginya harga cabai disebabkan oleh keterkaitan antara penawaran (supply) dan permintaan (demand). Jika pasokan cabai menurun, harga otomatis akan melonjak.
Menurutnya, persoalan utama terletak pada produksi cabai yang anjlok, terutama karena musim kemarau. Ia menilai bahwa pemerintah kurang melakukan antisipasi terhadap produksi cabai di musim kemarau, menjadi faktor dominan dari kenaikan harga tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Ngadiran, mengungkapkan bahwa harga cabai yang semestinya berkisar antara Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram, kini sudah menembus angka Rp 120 ribu per kilogram. Kondisi ini menjadi perhatian serius, dan Ngadiran menunjukkan kekecewaannya terhadap respons pemerintah yang dianggap hanya sebatas keluhan.
Data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dimuat di laman detikFinance, Senin (11/12/2023) mencatat harga rata-rata nasional cabai rawit merah sekitar Rp 91.150 per kilogram. Di DKI Jakarta, harga cabai rawit merah bahkan lebih tinggi, mencapai Rp 110.310 per kilogram. Rinciannya menunjukkan variasi harga di berbagai wilayah, dengan Jakarta Barat mencatat harga tertinggi Rp 130.000 per kilogram.
Dampak dari kenaikan harga cabai ini dapat dirasakan oleh konsumen yang merasa terbebani oleh biaya hidup yang semakin meningkat. Pemerintah diharapkan untuk segera mengambil tindakan yang tepat, baik dalam meningkatkan produksi cabai maupun mengimplementasikan kebijakan harga yang dapat melindungi konsumen dan menjaga stabilitas ekonomi.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat mengatasi tantangan ekonomi yang muncul akibat fluktuasi harga cabai yang tidak terduga ini.