SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Berikut ini merupakan pengertian, hikmah serta bacaan niat I’tikaf.
I’tikaf secara bahasa adalah menetapi atau menekuni suatu kebaikan atau keburukan.
Sedangkan i’tikaf menurut agama adalah berdiam diri di masjid dengan cara-cara tertentu dan disertai dengan niat.
Ulama sepakat bahwa i’tikaf haruslah di masjid, jika ber’itikaf selain di masjid maka tidak sah.
Adapun hikmah ketika kita melakukan i’tikaf adalah salah satu bentuk usaha kita untuk membeningkan atau mensucikan hati dan upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, bentuk upaya kita untuk meraih kasih sayang Allah dan juga untuk memfokuskan diri secara total untuk beribadah.
Hikmah terakhir i’tikaf adalah salah satu cara untuk menjauhkan diri dari urusan dunia yang mampu menghalangi untuk beribadah.
Untuk Niat I’tikaf, di bawah ini merupakan contoh niat beri’tikaf.
- Nawaitu an a’takifa fi hadzal masjidi ma dumtu fih.
Artinya : “saya berniat i’tikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya.”
(Tuhfatu al-muhtaj, Nihayatu al-muhtaj).
- Nawaitul I’tikafa fi hadzal masjidi lillahi ta’ala.
Artinya : “Saya berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah SWT.”
(Al Majmu karya imam Nawawi).
- Untuk niat I’tikaf untuk sementara waktu.
Nawaitu an a’takifa fi hadzal masjidi yauman/lailan kaamilan/Syahron lillahi ta’ala
Artinya : “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.”
- Untuk niat i’tikaf sementara waktu.
Nawaitu an a’takifa fi hadzal masjidi syahron mutataa bia’n.
Artinya : “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.”
- Untuk niat i’tikaf yang dinadzarkan
Nawaitu an a’takifa fi hadzal masjidi fardol lillahi ta’ala
Artinya : “Aku berniat i’tikaf di masjid ini fardhu karena Allah.”