Pasutri di Cileungsi Bogor Jadi Korban Salah Tangkap

Foto: Scsreenshot

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pasangan suami-istri menjadi perbincangan di media sosial setelah menjadi korban salah tangkap oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai polisi di Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Kejadian tersebut terjadi saat mereka sedang melakukan aktivitas sehari-hari, mengisi bahan bakar di sebuah SPBUsebelum berjualan keripik.

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, telah mengonfirmasi kebenaran peristiwa tersebut berdasarkan narasi dalam video yang viral di media sosial. Menurutnya, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terhadap anggota yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.

Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara, menjelaskan bahwa kejadian terjadi pada Rabu, 7 Februari 2024, saat proses pengungkapan kasus pencurian di Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Informasi dari pelaku yang telah tertangkap mengarahkan penyelidikan terhadap rekan-rekannya yang diduga terlibat dalam kejahatan tersebut, termasuk menyinggung ciri-ciri kendaraan yang sesuai dengan yang terlihat dalam video viral.

Namun, operasi penyelidikan dan penangkapan yang dilakukan oleh tim resmob gabungan di beberapa daerah, termasuk Pasir Angin Cileungsi, tidak sesuai dengan informasi yang diterima dari tersangka yang sudah ditangkap sebelumnya.

Korban, yang diketahui bernama Subur (45 tahun), bersama istrinya, Titin, mengalami kejadian tersebut saat sedang mengisi bahan bakar di SPBU Pasir Angin.

Dalam video yang viral, terlihat sekelompok orang menghampiri mobil yang sedang berada di antrian, yang diduga merupakan mobil milik pasangan tersebut. Beberapa orang terlihat berlari mendekati mobil tersebut, sementara beberapa warga lainnya berusaha menghindar. Subur menyatakan bahwa mereka tiba-tiba disergap oleh orang yang mengaku sebagai aparat kepolisian.

Subur menjelaskan bahwa mereka dipaksa keluar dari mobil dan dibawa masuk ke dalam mobil lain yang dikendarai oleh pria yang mengaku sebagai polisi. Di dalam mobil tersebut, mereka diikat dan diancam dengan senjata api.

Pihak kepolisian telah meminta maaf atas kejadian tersebut kepada korban dan pihak korban telah menerima permintaan maaf tersebut. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam menyelesaikan kasus ini dengan baik.

Dengan demikian, kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan serta untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara kepolisian dan masyarakat guna mencegah terjadinya kesalahpahaman serupa di masa depan.

Sumber: detikcom

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini