SUBANG, TINTAHIJAU.com – Majalah Rolling Stone Indonesia, yang pertama kali muncul pada Mei 2005 dan berhenti terbit pada Januari 2018, telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan jurnalisme musik di Indonesia.
Terinspirasi dari edisi Amerika Serikat yang pertama kali terbit pada 9 November 1967, majalah ini telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pelopor dalam memberikan pemberitaan musik yang mendalam dan kredibel.
Edisi Khusus “The Immortals”
Salah satu capaian terbesar Majalah Rolling Stone adalah edisi khusus “The Immortals” yang menampilkan 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa. Dalam edisi istimewa ini, Rolling Stone memberikan penghormatan kepada para ikon musik Indonesia yang telah meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah musik tanah air. Para seniman seperti Iwan Fals, Chrisye, Dewa 19, Slank, dan banyak lagi, mendapatkan pengakuan yang pantas dari majalah bergengsi ini.
Sejarah Majalah Rolling Stone di Indonesia
Majalah Rolling Stone Indonesia diadopsi dari franchise Amerika Serikat dan mulai diterbitkan oleh JHP Media pada Juni 2005. Edisi pertamanya dengan gambar sampul Bob Marley telah menetapkan standar baru dalam jurnalisme musik di Indonesia.
Majalah ini menawarkan tulisan-tulisan yang lebih panjang, mendalam, dan eksklusif, membahas berbagai topik mulai dari Linkin Park, Metallica, Britney Spears, hingga Slank.
Namun, pada 1 Januari 2018, Rolling Stone Indonesia berhenti terbit setelah PT a&e Media tidak memperpanjang lisensinya.
Kontributor Besar di Balik Keberhasilan Majalah
Keberhasilan Majalah Rolling Stone tidak terlepas dari kontribusi berbagai jurnalis senior seperti Andy F Noya, Drigo Tobing, Adib Hidayat, Eddie J Sobari, Ricky Siahaan, dan lainnya. Mereka telah berperan penting dalam mengangkat standar jurnalisme musik di Indonesia.
Para Legenda Musik dalam Edisi “The Immortals”

Edisi “The Immortals” tidak hanya menampilkan nama-nama besar dalam musik Indonesia, tetapi juga menggali kisah dan kontribusi mereka dalam perkembangan musik tanah air.
KOES PLUS – Berbicara tentang Koes Plus sama saja dengan berbicara tentang perubahan. Ketika nama mereka masih Koes Bersaudara dan perubahan atau terobosan dengan format band yang mereka usung. Koes Bersaudara memulai sebuah konsep band pop dan mereka menjadi pelopor di Indonesia.
BIMBO – Bimbo membawakan tema religi dengan pendekatan pop yang berhasil dan sangat modern untuk zamannya. Lagu-lagu Bimbo mendapat apresiasi yang luar biasa dan sangat meriah ketika bulan Ramadhan, membuktikan bahwa Bimbo adalah sebuah legenda hidup musik religi di Indonesia. Lagu-lagu religi kelompok Gigi banyak terinspirasi dari tembang-tembang lama dari Bimbo.
GOD BLESS – God Bless membawa era baru di industri musik di Indonesia. Lebih tepatnya, membawa musik menjadi industri di Indonesia. Tidak ada satupun band Indonesia dari generasi 70-an yang masih eksis dan berpenampilan layaknya rock star muda selain God Bless. Bahkan di usia mereka yang menginjak 70-an.
The ROLLIES – The Rollies adalah sebuah group jazz rock (bukan rock) pertama yang berhasil mengekspresikan sempurna baik musik secara live show maupun musik pada rekaman secara komersial. Salah satu contoh terbaik adalah ketika The Rollies membawakan lagu-lagu Titiek Puspa dan lagu hits seperti “Kemarau” ciptaan Utje F Tekol. Ikon The Rollies yaitu Gito Rollies dan Deddy Stanzah berkarakter kuat, mulai dari penampilan fisik yaitu rambut yang sama-sama kribo juga karakter anak-anak gaul yang kuat. The Rollies kerap mempergelarkan lagu-lagu karya sendiri menginspirasi banyak pihak hingga mulai terbina apresiasi terhadap karya orisinil sang musisi.
DEWA 19 – Sebagian anak muda Indonesia menyukai musik Dewa 19 dan hapal dengan lagu-lagu Dewa 19. Image kelompok band ini selalu berubah-ubah. Sesekali mereka tampil pakai baju tentara, grunge atau rock & roll. Sosok Ahmad Dhani yang terkenal penuh sensasi banyak mempengaruhi Dewa 19.
SLANK – Bagi jutaan anak muda yang tumbuh era tahun 90-an, tak bisa dipisahkan dari grup musik Slank. Saat Slank muncul, musik mereka menjadi suatu pilihan yang bisa menjadi gaya hidup dan inspirasi, pola pikir generasi 90-an. Di segi musikalitas, Slank adalah band rock & roll yang bercita rasa Indonesia. Lirik cinta versi Slank tidak perlu diragukan, lirik politik buatan Slank lebih pas dan mencerdaskan kaum muda.
IWAN FALS – Kekuatan terbesar Iwan Fals adalah ia orang yang berani memberontak. Iwan Fals menjadi sumber inspirasi dan sikap kritis. Lirik lagunya membumi, memotivasi, liriknya berisi protes sosial. Iwan Fals sudah terbukti bisa mengubah pola hidup manusia dan menumbuhkan sikap manusia untuk berani kritis dan berani bicara.
Majalah Rolling Stone telah memainkan peran yang sangat penting dalam mengembangkan industri musik di Indonesia. Dengan pemberitaan yang mendalam dan kredibel, majalah ini telah menjadi sumber informasi dan referensi utama bagi para pelaku industri musik, pecinta musik, penyanyi, musisi, dan grup band di Indonesia.
Meskipun telah berhenti terbit, warisan dan kontribusi Rolling Stone Indonesia tetap menjadi inspirasi bagi generasi musik Indonesia saat ini dan yang akan datang.
