SUBANG, TINTAHIJAU.com – Komnas Perempuan mengapresiasi langkah seorang wanita yang berani mengungkapkan kronologi sebagai korban pelecehan seksual di lingkungan PT Elnusa Tbk (ELSA).
Wanita tersebut, yang diidentifikasi dengan inisial DF, memberanikan diri untuk mengekspos perilaku tidak pantas seorang HRD yang bertanya tentang ukuran payudaranya.
Menurut Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, langkah yang diambil oleh DF untuk mengangkat isu ini ke publik adalah sebuah langkah yang patut diapresiasi.
“Kami mengapresiasi keberanian korban untuk angkat bicara dan memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai proses rekrutmen di perusahaan,” ujarnya seperti dikutip dari laman Beritasatu.com pada Sabtu (27/4/2024).
Aminah menambahkan bahwa tindakan DF memberikan pemahaman yang sangat penting kepada para pencari kerja perempuan untuk lebih berhati-hati. “Dengan membagikan pengalaman ini kepada publik, DF telah memberikan peringatan kepada perempuan lain untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam proses rekrutmen,” tambahnya.
Pada tanggal 1 April 2024, DF mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban pertanyaan tidak senonoh dari seorang HRD perusahaan tersebut. Dalam percakapan melalui WhatsApp, pelaku HRD tersebut melancarkan serangkaian pertanyaan yang tidak pantas.
“Dia tiba-tiba bertanya, ‘Kalau pintar tidak ragu, tapi untuk seksi bagaimana?’ Saya balas bertanya apa yang dimaksud dengan seksi menurut perusahaan, karena sebagai sekretaris seharusnya yang dilihat adalah profesionalisme, bukan penampilan. Namun, dia terus saja fokus pada bagian seksual,” ungkap DF.
Tidak hanya itu, pelaku juga menanyakan apakah DF bersedia bekerja dengan pakaian seksi. Hal ini membuat DF semakin curiga dan tidak nyaman dengan percakapan tersebut, sehingga akhirnya menolak kesempatan kerja yang ditawarkan.
PT Elnusa Tbk telah memberikan permintaan maaf terkait perilaku tidak senonoh oknum HRD perusahaan yang diidentifikasi dengan inisial RC. Perusahaan menyatakan bahwa RC tidak lagi terlibat dalam proses rekrutmen atau pencarian kandidat pelamar kerja. Saat ini, Elnusa sedang melakukan investigasi terhadap RC.
“Elnusa telah memberhentikan RC dari tugasnya dan sedang menjalankan proses investigasi untuk memberikan sanksi yang sesuai,” ungkap pernyataan resmi dari perusahaan.
Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak, terutama perusahaan, untuk lebih memperhatikan etika dan profesionalisme dalam menjalankan proses rekrutmen. Langkah-langkah untuk mencegah pelecehan seksual di tempat kerja perlu ditingkatkan agar tidak terulang lagi di masa depan.