JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Pelatih timnas U20 Maladewa, Ahmed Shakir, menyampaikan penyesalan atas kekalahan yang dialami timnya saat menghadapi timnas U20 Indonesia.
Maladewa harus mengakui keunggulan Indonesia dengan skor telak 0-4 dalam laga kualifikasi Piala Asia U20 2025 yang digelar di Stadion Madya pada Rabu (25/9/2024).
Pada pertandingan tersebut, meskipun Maladewa akhirnya kalah, mereka sempat memberikan perlawanan yang cukup ketat di babak pertama. Tim dari Asia Selatan ini mampu menahan imbang tanpa gol hingga jeda, meskipun dominasi permainan lebih banyak dikuasai oleh Garuda Nusantara. Namun, situasi berubah drastis di babak kedua, ketika Maladewa kewalahan dan akhirnya harus menerima empat gol yang bersarang di gawang mereka.
Gol kemenangan timnas U20 Indonesia dicetak oleh Aditya Warman, Figo Dennis, Kadek Arel, dan Jens Raven. Keempat gol tersebut tercipta setelah Maladewa terlihat mengalami penurunan performa, khususnya di aspek kebugaran.
Ahmed Shakir mengakui bahwa kebugaran pemain menjadi faktor utama yang menyebabkan timnya kehilangan fokus dan akhirnya kalah di pertandingan tersebut.
“Pertama, saya ingin mengucapkan selamat kepada Indonesia atas kemenangannya,” ujar Shakir dalam wawancaranya dengan BolaSport. “Segalanya berjalan sesuai rencana di babak pertama, namun di babak kedua kami mengalami beberapa masalah kebugaran.”
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu alasan penurunan performa timnya adalah absennya 10 pemain Maladewa yang bermain di SAFF U20 pada Agustus lalu. Para pemain tersebut tidak bisa bergabung dalam kualifikasi Piala Asia U20 2025 karena tengah fokus mengikuti ujian sekolah, sehingga tim yang diturunkan tidak berada dalam kondisi kebugaran yang optimal.
“Para pemain yang turun di pertandingan ini tidak memiliki kebugaran yang sama dengan pemain-pemain yang sudah berlatih lebih lama. Oleh sebab itu, kami menghadapi beberapa masalah kebugaran,” tambahnya.
Lebih lanjut, Shakir juga mengakui keunggulan timnas U20 Indonesia yang dinilai lebih siap secara fisik dan mental. “Jika dibandingkan, Indonesia jauh lebih siap daripada kami. Pemain Indonesia lebih baik dan telah mempersiapkan diri dengan baik untuk turnamen ini.”
Kekalahan ini menjadi evaluasi bagi Maladewa untuk lebih mempersiapkan diri dalam turnamen-turnamen berikutnya, khususnya dalam aspek kebugaran pemain yang krusial untuk menghadapi kompetisi di level internasional.
