SUBANG, TINTAHIJAUCOM- Anggota DPRD Subang Zaenal Mutaqin merasa prihatin atas peristiwa kekerasan yang dialami oleh siswa kelas 3 SD di Kecamatan Blanakan yang diduga dianiaya oleh tiga orang kaka kelasnya di sekolah yang sama.
Akibat dugaan perundungan yang dilakukan saat jam istrirahat sekolah ini korban awalnya mengeluhkan sakit kepala hebat lalu muntah-muntah, hingga semingu kemudian korban mengalami koma dan saat ini mendapat perawatan di RSUD Subang.
“Kami turut merasa prihatin atas peristiwa kekerasan yang menimpa siswa SD di Blanakan ini. Kejadian ini menjadi warning bagi kita, bahwa kekerasan di dunia pendidikan ini adalah ancaman nyata dan tidak boleh ditoleransi,” kata Zaenal Mutaqin dalam rilis yang diterima wartawan Sabtu, 23 November 2024.
Ketua Fraksi PKB DPRD Subang ini menyebut peristiwa perundungan di lingkungan sekolah tidak boleh diatasi secara kasuistik saja. Tetapi harus ada solusi komprehensif dari pemerintah baik dari upaya pencegahan, sisi regulasi maupun penegakan hukum agar peristiwa tidak terulang.
“Seperti fenomena gunung es, peristiwa perundungan di dunia pendidikan kita ini kian marak. Kami berharap ada upaya pencegahan dan penanganan yang komprehensif,” ujar dia.
Menurutnya peran orang tua dan sekolah juga punya posisi penting dalam mengatasi permasalahan ini.
“Peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi orang tua siswa, bagaimana memberikan pemahaman kepada anak-anak kita pentingnya menamamkan rasa empati dan menghargai sesama,” imbuh Zaenal.
“Pun demikian sekolah harus memberikan rasa aman bagi setiap peserta didik dengan membuat aturan yang tegas, serta membuat mekanisme pengaduan bilamana terjadi bullying sehingga bisa cepat ditangani secara efektif,” ujar dia.
Zaenal menegaskan perlu adanya reward bagi satuan pendidikan yang behasil melakukan pencegahan atau melakukan inovasi mengatasi perundungan di lingkungan pendidikan.
“Begitupun satuan pendidikan yang lalai dalam mengatasi hal ini perlu diberikan punishment. Kami berharap peristiwa ini tidak kembali terulang,” pungkas dia.
