Menteri PPPA Arifah Fauzi Temui Keluarga Korban Bullying di Blanakan Subang

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia Arifah Fauzi bertakziah dan menemui keluarga korban perundungan di Desa Jayamukti Kecamatan Blanakan, Selasa (26/11/2024).

Arifah Fauzi bertakziah ke rumah Albi Ruffi Ozara yang merupakan korban perundungan untuk menyampaikan rasa duka cita yang mendalam secara langsung. Arifa mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini mengingat korban masih dalam masa emasnya untuk mengenyam pendidikan.

Usai bertakziah ke rumah duka, Menteri PPPA Republik Indonesia didampingi Dr. Imran bersama Ny. Rosnelly berziarah ke makam Albi Ruffi Ozara untuk memanjatkan doa bagi mendiang.

Ditemui usai mendampingi Menteri PPPA saat bermediasi dengan pelaku di Polsek Blanakan, Dr. Imran sekali lagi menghaturkan rasa duka yang mendalam atas kejadian yang dialami oleh almarhum Albi.

Menteri PPPA mengungkapkan kehadirannya adalah wujud kehadiran negara sekaligus untuk mengucapkan rasa belasungkawa kepada keluarga korban.

“Pertama, kami, atas nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, negara hadir, pertama, kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya Ananda Albi karena sesuatu yang sebetulnya tidak kita inginkan bersama,” kata Arifah

Arifah Fauzi mengajak seluruh pihak untuk menjadikan kejadian perundungan yang menewaskan siswa kelas 3 SD ini menjadi bahan introspeksi dan pembelajaran agar tidak terulang di kemudian hari.

“Ini sebagai introspeksi dan pelajaran berharga untuk kita semua seluruh pihak. Jadi, dari keluarga, karena menurut saya keluarga ini fondasi terbesar untuk mendidik anak-anak kita. Kemudian, pihak sekolah, harus semuanya introspeksi. Dan yang ketiga adalah masyarakat sekitar. Kita harus bersinergi bersama-sama sehingga kasus seperti Albi ini tidak terjadi lagi,” paparnya

Terakhir Arifah menyatakan sosialisasi dan pendekatan preventif harus terus digalakkan di semua kalangan agar tidak terjadi perundungan di manapun.

“Ini perlu ditingkatkan sehingga kita bisa meminimalisir apapun yang terjadi yang tidak baik untuk anak-anak kita.”

Dr. Imran mengatakan kasus Albi mendapat perhatian yang luar biasa di mana pada kesempatan tersebut hadir Menteri PPPA untuk memberi motivasi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang untuk menuntaskan kasus ini.

“Dan pada kesempatan ini tentunya Albi sekarang menjadi perhatian, tidak hanya pada tingkat Kabupaten, tapi menjadi perhatian tingkat nasional. Sehingga Ibu Menteri Pemberdayaan Anak dan Perempuan (Menteri PPA) itu hadir, selain untuk menyemangati kita dari Pemda untuk menyelesaikan kasus ini, juga ingin mengetahui lebih mendalam sebenarnya permasalahan apa yang terjadi di Subang ini,” imbuhnya

Dr. Imran juga kembali menegaskan dirinya tidak akan mentolerir setiap tindakan perundungan, tawuran, maupun pembegalan yang terjadi di Sekolah Kabupaten Subang.

Dalam kasus Albi tersebut, Dr. Imran dengan tegas menonaktifkan sementara Kepala SDN Jayamukti sampai kasus ini selesai.

“Dan hari ini saya buktikan itu omongan saya, saya sudah menonaktifkan sementara kepala sekolah, sambil menunggu hasil pemeriksaan, pemberkasan kasus ini,” imbuhnya