MAJALENGKA, TINTAHIJAU.COM- Ramadan bukan sekadar bulan ibadah bagi siswa SLB B YPLB Majalengka. Lebih dari itu, Ramadan menjadi momentum untuk berbagi, belajar, dan menginspirasi.
Dalam kehangatan bulan suci Ramadhan, sekolah ini menggelar program Smartren Ramadan, menghadirkan rangkaian kegiatan yang menggugah hati dan mempererat rasa kemanusiaan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala SLB B YPLB Majalengka, Sri Aminah mengatakan bahwa kegiatan Semartren Ramadan berlangsung dari 6 hingga 20 Maret 2025.
Lanjut Sri, kegiatan itu mencakup tadarus Al-Qur’an, wakaf Al-Qur’an Braille, berbagi makanan kepada masyarakat, serta edukasi zakat fitrah bagi siswa.
“Alhamdulillah, kami bisa memberikan Al-Qur’an Braille untuk SLBA. Ke depan, kami ingin berbagi lebih luas kepada masyarakat yang memiliki hambatan penglihatan. Kami ingin berbagi cahaya, agar mereka juga merasakan keindahan ayat-ayat suci,” ujar Sri Aminah, Rabu (19/03/2025).
Lebih dari sekadar seremonial, kegiatan ini menyentuh hati banyak orang. Para siswa, meskipun memiliki keterbatasan, tetap bersemangat dalam setiap kegiatan. Mereka tidak hanya belajar tentang ibadah, tetapi juga tentang kasih sayang dan empati.
Di sekolah ini, pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga tentang membangun karakter. Filosofi ASIK Tandang menjadi pijakan utama: Ahlakul kharimah, Smart, Inovatif, Kreatif, serta Terdepan, Atraktif, Nyilo (peka), Dinamis, Amanah, Berbakti, dan Kasih.
Salah satu program yang paling menyentuh adalah Kencleng Saving Amalia, di mana para siswa dengan penuh ketulusan menyisihkan sebagian uang jajannya untuk berbagi.
Dimana setiap koin yang mereka masukkan ke dalam celengan bukan sekadar uang, melainkan simbol dari keikhlasan mereka.
“Kami tidak mencari dana dari luar. Kami hanya ingin mengetuk pintu hati, mengajarkan anak-anak bahwa berbagi tidak harus menunggu kaya. Bahkan dengan sedikit, kita bisa membuat orang lain tersenyum,” ungkapnya.
Dinas Pendidikan Apresiasi Kegiatan Smartren Wujud Inovasi Menginspirasi
Kepala Dinas Pendidikan Majalengka, Umar Ma’ruf, dia mengapresiasi inovasinyang dilaksanakan oleh SLB B YPLB sejalan dengan program pendidikan karakter yang dijalankan di berbagai sekolah di Kabupaten Majalengka.
“Hampir seluruh sekolah, baik SD, SMP hingga SLB, turut serta dalam kegiatan ibadah Ramadan. Namun, di SLB B YPLB ini, ada sesuatu yang berbeda: semangat berbagi yang begitu tulus. Mereka tidak hanya berbagi materi, tetapi juga ketulusan dan kasih sayang,” ucapnya.
Tak hanya itu, kegiatan Semartren sendiri menurut Umar selaras dengan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Majalengka.
“Kami ingin nilai-nilai kebaikan yang diajarkan selama Ramadan ini terus berlanjut. Tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Di balik keterbatasan yang mereka miliki, lanjut Kadisdik, siswa SLB B YPLB Majalengka telah membuktikan bahwa berbagi tidak mengenal batas.
“Ramadan di sekolah ini bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga bulan keajaiban—di mana kebaikan kecil bisa menyalakan cahaya besar dalam kehidupan orang lain,” tandasnya (Defri)