BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Nagreg, Kabupaten Bandung, kembali menjadi salah satu titik krusial dalam arus mudik Lebaran 2025. Untuk mengakomodasi lonjakan jumlah pemudik, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung memberlakukan skema lalu lintas 3:1 di sebagian jalur Nagreg. Skema ini diterapkan mulai dari area pembangunan RS Universitas Islam Bandung (Unisba) Citaman hingga Kantor Desa Nagreg sepanjang sekitar 3,1 km.
Dengan skema ini, arus kendaraan yang mengarah ke Garut dan Tasikmalaya mendapatkan tiga lajur, sementara kendaraan dari arah sebaliknya hanya mendapatkan satu lajur. Langkah ini diambil guna memperlancar arus mudik yang meningkat drastis menjelang hari raya.
Koordinator Humas Pos Komando Dishub Kabupaten Bandung, Ruddy Heryadi, menjelaskan bahwa skema 3:1 mulai diberlakukan sejak H-4 Lebaran 2025, tepatnya pada Kamis (27/3). Kebijakan ini diambil berdasarkan tren peningkatan volume kendaraan yang diperkirakan mencapai puncaknya bertepatan dengan hari terakhir kerja sebelum libur Lebaran.
“Skema tiga lajur dilaksanakan mulai H-4 kemarin untuk memperlancar arus mudik,” ujar Ruddy kepada ANTARA.
Menurut Ruddy, skema ini akan tetap diterapkan hingga arus kendaraan ke arah Timur, yakni menuju Garut dan Tasikmalaya, kembali normal di kisaran 35.000 hingga 38.000 kendaraan per hari. Berdasarkan tren tahun-tahun sebelumnya, normalisasi arus lalu lintas biasanya terjadi pada hari ke-2 Lebaran.
Data Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung mencatat bahwa hingga pukul 16.00 WIB, sebanyak 102.583 kendaraan telah melintasi jalur Nagreg menuju Garut dan Tasikmalaya. Secara keseluruhan, sejak H-7 hingga H-2 Lebaran, total sebanyak 469.725 kendaraan berbagai jenis, termasuk roda dua, roda empat, dan kendaraan besar, telah melintas di jalur ini. Diperkirakan jumlah pemudik yang melewati kawasan ini mencapai 1.656.444 orang.
Dengan adanya skema lalu lintas ini, diharapkan perjalanan para pemudik menjadi lebih lancar dan aman hingga tiba di kampung halaman mereka untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga.
