SUBANG, TINTAHIJAUCOM – Layanan air bersih di wilayah Subang Kota sering terjadi gangguan. Akibatnya, distribusi air bersih ke konsumen mengalami gangguan.
Perumda Tirta Rangga Subang melakukan evaluasi terkait sistem penyedian air minum (SPAM) di wilayah Kabupaten Subang.
Evaluasi ini merupakan kegiatan rutin sebagai upaya dalam melaksanakan rencana pengamanan air minum agar secara kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan sesuai standar yang ditetapkan.
Khusus untuk SPAM Subang Kota tercatat sering mengalami gangguan pelayanan distribusi air, mulai dari kualitas (kekeruhan air), kuantitas, penurunan tekanan, aliran tidak merata, dan kontinuitas (pelayanan belum 24 jam).
Berdasarkan pemantauan teknis, dalam kualitas air ini gangguan terjadi akibat kerusakan daya dukung lingkungan yang semakin menurun yang menyebabkan kekeruhan mata air Cibulakan yang dijadikan sumber air baku di SPAM Subang Kota serta teknologi pengolahan air yang tidak sesuai dengan permasalahan saat ini.
Dalam kualitas air yang seperti ini akan
mengakibatkan pula pada kuantitas dan kontinuitas pelayanan.
“Selain melakukan upaya alih teknologi pengolahan air, kami upayakan juga rekayasa distribusi agar debit dan tekanan lebih merata. Hanya saja ada resiko yang ditimbulkan dari rekayasa jaringan distribusi ini yaitu peningkatan kekeruhan air pada jaringan pipa yang terkena rekayasa tersebut karena dipengaruhi oleh perubahan turbulensi air dalam pipa,” papar Direktur Teknik Perumda TRS, Nana Ruhana.
Nana menambahkan, untuk proses normalisasi itu membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Alih teknologi pengolahan air harus sejalan dengan rekayasa jaringan distribusi.
“Evaluasi menyeluruh yang kami lakukan tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat yang terdampak. Kami berkomitmen untuk mempercepat perbaikan sistem distribusi tanpa mengabaikan kualitas air yang diterima pelanggan. Kolaborasi antara alih teknologi dan rekayasa distribusi menjadi kunci keberhasilan normalisasi ini.” terangnya
Pihaknya melakukan evaluasi menyeluruh pada SPAM jaringan, titik distribusi utama, serta kondisi infrastruktur pendukung lainnya. Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi titik-titik permasalahan serta merumuskan solusi jangka pendek maupun jangka panjang secara terukur dan bertahap.
“Kami memahami bahwa hal ini berdampak pada kenyamanan dan kebutuhan harian masyarakat. Oleh karena itu, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesarbesarnya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses ini berlangsung,” terangnya
Nana memaparkan, sejumlah langkah disiapkan untuk Penanganan Sebagai bagian dari upaya percepatan normalisasi, Perumda TRS telah melakukan dan terus melaksanakan berbagai langkah teknis.
Langkah-langkah tersebut di antaranya pemilihan teknologi pengolahan air yang tepat sesuai kondisi air baku; penyesuaian jalur distribusi air untuk meningkatkan pemerataan aliran; dan perbaikan teknis pada titik-titik distribusi yang mengalami hambatan.
“Kami juga melakukan pembersihan saluran (wash out) secara berkala untuk mengatasi kekeruhan air, pemantauan intensif oleh tim teknis terhadap tekanan dan volume aliran dan koordinasi aktif dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat penanganan di lapangan,” pungkasnya





