JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Pola makan tradisional Jepang tak hanya dikenal sebagai rahasia umur panjang, tetapi juga mulai diungkap memiliki kaitan erat dengan kesehatan mental, khususnya dalam mencegah gejala depresi.
Sebuah studi terbaru dari Japan Institute for Health Security mengungkap bahwa konsumsi makanan khas Jepang seperti nasi, sup miso, ikan, serta berbagai sayuran dan produk kedelai, berpotensi menurunkan tingkat gejala depresi di kalangan usia produktif.
Diet Jepang dan Kesehatan Mental
Studi ini melibatkan 12.499 karyawan dari lima perusahaan di Jepang, dengan mayoritas responden (88 persen) adalah pria berusia rata-rata 42,5 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 30,9 persen dari peserta mengalami gejala depresi. Namun, mereka yang rutin menjalani diet khas Jepang cenderung memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mengalami gejala tersebut.
Diet tradisional Jepang umumnya terdiri atas nasi, sup miso, ikan, rumput laut, jamur, produk kedelai seperti tahu dan natto, serta teh hijau. Versi yang dimodifikasi juga mencakup buah-buahan, sayuran segar, dan produk susu untuk melengkapi asupan gizi.
Menurut lembaga tersebut, meskipun masih terbatasnya penelitian yang secara langsung membahas dampak diet Jepang terhadap kesehatan mental, studi ini memberi harapan untuk pengembangan kebijakan kesehatan di tempat kerja maupun sebagai bagian dari strategi pencegahan depresi di masyarakat luas.
Kandungan Nutrisi yang Mendukung Kesehatan Otak
Peneliti menyatakan bahwa beberapa komponen dalam diet ala Jepang memiliki efek positif terhadap kesejahteraan mental. Misalnya:
- Rumput laut dan produk kedelai mengandung nutrisi penting yang mendukung pelepasan neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin — dua zat kimia otak yang berkaitan dengan suasana hati positif.
- Sayuran kaya asam folat berkontribusi dalam pembentukan dan fungsi sistem saraf yang sehat.
- Ikan berlemak mengandung asam lemak omega-3, yang dikenal memiliki efek anti-inflamasi dan mendukung fungsi otak.
Menu Sehat, Jiwa Lebih Seimbang
Meskipun penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk menguatkan temuan ini, hasil awal ini memberikan gambaran bahwa pola makan dapat memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan jiwa. Diet sehat, seperti yang dilakukan masyarakat Jepang, bukan sekadar untuk kebugaran fisik, tetapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan emosional dan mental.
Dengan mengadopsi pola makan yang lebih alami dan seimbang seperti diet Jepang — memperbanyak konsumsi ikan, sayuran, rumput laut, dan menghindari makanan olahan tinggi lemak — kita tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga berinvestasi pada kesehatan mental jangka panjang.