BOGOR, TINTAHIJAU.com – Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) untuk siswa Sekolah Rakyat resmi dimulai hari ini, Senin (14/7/2025), di 62 titik serentak di seluruh Indonesia. Sementara 37 titik lainnya dijadwalkan memulai MPLS pada akhir Juli mendatang.
Pembukaan kegiatan ini dipusatkan di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, dan dihadiri langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Dalam sambutannya, Gus Ipul menekankan komitmen pemerintah untuk menghadirkan fasilitas pendidikan menyeluruh bagi siswa sejak hari pertama masuk sekolah.
“Anak-anak kita akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, makanan bergizi, dan dukungan teknologi pembelajaran digital yang lengkap. Semua ini untuk menyiapkan generasi yang unggul dan berdaya saing tinggi,” ujar Gus Ipul.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, kesehatan gigi, mata, jantung, hingga tes darah. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan kesiapan fisik siswa sebelum mengikuti kegiatan belajar-mengajar.
Tak hanya aspek kesehatan, Sekolah Rakyat juga menerapkan pendekatan DNA Talent Mapping berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI). Melalui metode ini, bakat dan potensi siswa dapat terdeteksi lebih dini dan akurat. Selain itu, evaluasi Kompetensi Dasar Akademik juga dilakukan untuk mengukur kemampuan bahasa, matematika dasar, dan literasi digital.
Sistem pendidikan Sekolah Rakyat juga mengadopsi kehidupan berasrama, yang dirancang guna membentuk karakter disiplin dan pola hidup sehat. Setiap siswa mendapat jatah makan tiga kali sehari serta dua kali snack bergizi sesuai standar nutrisi anak.
Dari sisi perlengkapan, siswa dibekali alat tulis lengkap, laptop untuk pembelajaran digital, dan ruang kelas dengan Smart-Board. Para guru dan tenaga kependidikan juga menjalani pelatihan manajemen sekolah berbasis digital agar proses belajar semakin optimal.
Hal menarik lainnya adalah pembagian delapan set seragam sekolah lengkap yang meliputi jas almamater, seragam harian, pramuka, batik, olahraga, jas laboratorium, hingga piyama. “Belum semuanya dibagikan hari ini, namun prosesnya terus berjalan,” jelas Gus Ipul.
Dengan langkah awal ini, pemerintah menegaskan keseriusannya dalam membangun fondasi pendidikan inklusif, modern, dan berpihak pada kebutuhan anak. MPLS Sekolah Rakyat bukan hanya pengenalan lingkungan belajar, tapi juga awal pembentukan karakter dan masa depan bangsa.