Megapolitan

Polisi Ungkap Fakta Baru Terkait Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan, Motif Segera Diumumkan

×

Polisi Ungkap Fakta Baru Terkait Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan, Motif Segera Diumumkan

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Penyelidikan atas kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, menunjukkan perkembangan signifikan. Polisi menyatakan telah mengumpulkan hampir seluruh bukti dan fakta penting yang akan segera digunakan untuk menyimpulkan penyebab serta motif kematian Arya Daru.

Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald TS Simanjuntak, pada Minggu (27/7/2025) seperti yang dilansir dari laman KOMPAS.id, mengungkapkan bahwa sejumlah fakta baru telah ditemukan. Di antaranya, asal usul plakban kuning yang membalut wajah korban, hilangnya salah satu ponsel Arya Daru, serta isi tas yang ditinggalkan di tangga darurat menuju rooftop Gedung Kemenlu.

Menurut Reonald, plakban kuning tersebut diketahui biasa digunakan oleh pegawai Kemenlu untuk mengemas barang sebelum bertugas ke luar negeri. Informasi ini diperoleh setelah pemeriksaan terhadap istri, rekan, dan atasan korban. Arya Daru sendiri dijadwalkan akan menempati pos diplomatik baru di Finlandia pada akhir Juli 2025.

Sementara itu, satu dari dua ponsel milik Arya Daru dilaporkan hilang. Namun, polisi berhasil mendeteksi isi ponsel tersebut karena telah terhubung dengan laptop milik korban. “Ponsel itu digunakan untuk komunikasi dengan keluarga dan rekan kerja,” ujar Reonald.

Penemuan penting lainnya adalah sebuah tas yang ditemukan di tangga darurat Gedung Kemenlu. Tas tersebut berisi dokumen rekam medis dari sebuah rumah sakit di Jakarta bertanggal 9 Juni 2025.

Penyelidik kini terus menyinkronkan seluruh bukti yang ada dengan bantuan para ahli untuk menyimpulkan apakah kematian Arya Daru disebabkan oleh bunuh diri atau ada unsur kejahatan. “Jika ada satu saja bagian dari puzzle yang hilang, maka kesimpulan belum bisa ditarik,” kata Reonald. Koordinasi dengan para ahli akan dilakukan pada Senin (28/7/2025), dan hasil kesimpulan dijanjikan akan diumumkan dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan Arya ditemukan tewas di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, dengan wajah tertutup plastik dan dililit plakban kuning, serta tubuhnya ditutupi selimut. Kondisi kamar menunjukkan bahwa pintu dan jendela terkunci dari dalam.

Dalam penyelidikan sejauh ini, polisi telah memeriksa 15 saksi dari lingkungan tempat tinggal, kantor, hingga keluarga korban. Selain itu, 20 rekaman CCTV dari berbagai lokasi yang pernah didatangi Arya juga telah diamankan.

Pendapat para ahli pun berbeda dalam menanggapi kasus ini. Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menyebut kemungkinan besar ini adalah kasus bunuh diri. Namun, sosiolog kriminalitas dari Universitas Gadjah Mada, Soeprapto, melihat adanya indikasi keterlibatan pihak lain. Ia menyarankan agar penyelidik menelusuri isi tas plastik, keberadaan zat tertentu dalam plastik, serta interaksi terakhir Arya sebelum meninggal.

“Jika bunuh diri, perlu ditelusuri apakah ada tekanan dari pihak tertentu. Tapi jika pembunuhan, siapa yang mungkin mengatur semua ini?” ujar Soeprapto.

Kasus kematian Arya Daru masih menyisakan banyak tanda tanya. Namun dengan temuan-temuan terbaru, publik berharap kebenaran akan segera terungkap.