DEPOK, TINTAHIJAU.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantah keras narasi video yang viral di media sosial yang menyebutkan adanya dua oknum anggotanya menjadi provokator dalam aksi demonstrasi di Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menegaskan, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke jajaran terkait setelah muncul kabar yang dinilai menyudutkan institusi TNI.
“Saya sudah cek ke jajaran Kodam Jaya/Jayakarta. Sesuai hasil komunikasi dan pengecekan dengan sumber internal Korbrimob, tidak ada penangkapan pengunjuk rasa dari unsur TNI,” kata Wahyu saat dikonfirmasi, Sabtu (30/8/2025).
Fakta Lapangan
Wahyu menjelaskan, lokasi dalam video yang beredar merupakan area terbatas di dalam Kompleks Brimob, Kelapa Dua. Ia menegaskan, kegiatan dalam video tersebut bukanlah penangkapan, melainkan rangkaian latihan yang sebelumnya dilakukan dalam rangka menerima kunjungan polisi dari Turki pada bulan lalu.
“Jadi, kegiatan yang ada di video tersebut adalah bagian dari latihan. Bukan seperti narasi yang beredar di media sosial,” ujarnya.
Imbauan Masyarakat
Jenderal bintang satu itu meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya. Ia mengimbau agar setiap informasi yang beredar diklarifikasi terlebih dahulu ke pihak berwenang agar tidak menimbulkan keresahan.
“Saya berharap semua pihak menjaga kondusivitas dengan tidak mudah percaya atas berita atau konten yang beredar. Mohon diklarifikasi kepada pihak terkait terlebih dahulu,” tambah Wahyu.
Selain itu, Wahyu juga mengungkapkan bahwa aparat TNI turut bergerak menghentikan sejumlah aksi anarkis yang merusak fasilitas umum. Menurutnya, fasilitas tersebut juga digunakan masyarakat luas dan tidak berkaitan dengan isu demonstrasi.
Klarifikasi Video Viral
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah anggota Brimob Polri menggiring dua orang. Narasi yang disebarkan menyebut kedua orang tersebut adalah oknum TNI yang menjadi provokator demo. Namun, berdasarkan klarifikasi resmi, tidak ada bukti maupun sumber jelas yang mengonfirmasi narasi tersebut.
