SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Belakangan ini, kasus gangguan kesehatan mental di Kabupaten Subang mulai mendapat perhatian.
Tekanan ekonomi, persoalan keluarga, hingga pengaruh media sosial disebut menjadi pemicu meningkatnya keluhan masyarakat terkait stres, cemas, bahkan depresi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat, jumlah masyarakat yang melakukan konsultasi terkait kesehatan jiwa terus bertambah dalam dua tahun terakhir. Kondisi ini menunjukkan bahwa persoalan mental bukan lagi hal sepele, tetapi masalah serius yang perlu penanganan.
Gangguan tersebut umumnya bersumber dari pikiran yang terlalu terbebani sehingga memengaruhi emosi, sikap, bahkan kondisi fisik seseorang. Jika dibiarkan, hal ini bisa berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup.
Dalam Islam, kesehatan mental atau ketenangan jiwa memiliki porsi penting. Al-Qur’an dan hadits menekankan pentingnya menjaga hati dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dzikir, shalat, membaca Al-Qur’an, serta memperbanyak doa dan tawakal menjadi solusi agar hati dan pikiran tetap tenang.
“Dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram,” demikian firman Allah dalam QS Ar-Ra’d ayat 28. Para ulama Subang juga mengingatkan agar masyarakat tidak segan mencari pertolongan, baik melalui pendekatan medis maupun spiritual, sehingga penyelesaian masalah mental bisa lebih menyeluruh.
