Samsung Bantah Tiru Desain AirPods pada Galaxy Buds 3 Pro

Samsung Galaxy Buds 3

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Kehadiran Samsung Galaxy Buds 3 dan Buds 3 Pro menuai sorotan warganet lantaran desainnya dianggap mirip dengan Apple AirPods. Meski demikian, Samsung membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah menghadirkan produk terbaik bagi konsumen.

Patrick Chomet, EVP dan Head of CX Office, Mobile eXperience Business Samsung, menegaskan bahwa meniru AirPods “tidak pernah menjadi pertimbangan.” Menurutnya, desain baru yang menggunakan batang atau “blade” bukan sekadar mengikuti tren, melainkan hasil dari riset teknis dan kebutuhan fungsional.

“Saya tidak peduli jika orang membandingkan dengan AirPods. Kami hanya ingin membuat produk terbaik untuk konsumen. Itu jawaban jujur kami, meski mendapat kritik sekalipun,” kata Chomet dalam sebuah media roundtable.

Alasan Teknis di Balik Desain “Blade”

Chomet menjelaskan bahwa desain Buds 3 Pro berawal dari kebutuhan menghadirkan kualitas suara yang lebih baik dibandingkan Galaxy Buds 2 Pro. Dengan memisahkan woofer dan speaker, perangkat ini mampu menghasilkan suara hi-fi 24-bit/96kHz dengan rentang frekuensi hingga 40kHz. Hasilnya, suara bass, mid, dan treble terdengar lebih jelas dengan distorsi minim.

Selain itu, fitur Adaptive ANC berbasis kecerdasan buatan memungkinkan Buds 3 Pro menyesuaikan peredam bising secara otomatis sesuai kondisi sekitar. AI juga digunakan untuk meningkatkan kualitas panggilan suara, sehingga suara pengguna terdengar lebih jernih, seolah-olah langsung dari earpiece ponsel.

Chomet menambahkan, pemindahan komponen seperti mikrofon dan kontrol ke bagian batang memberikan ruang lebih luas untuk speaker tambahan dan mendukung performa fitur berbasis AI. “Kami bahkan memiliki prototipe tanpa batang, tetapi hasilnya tidak maksimal karena bentuk telinga manusia sangat beragam,” jelasnya.

Bukan Sekadar Meniru

Meski mirip secara visual, Samsung menegaskan desain tersebut berbeda dari AirPods. Menurut Chomet, bentuk batang pada earbud merupakan evolusi alami dari desain perangkat audio sebelumnya, termasuk headset Bluetooth dan mikrofon telekonferensi.

“Dari luar mungkin terlihat sama, tapi sebenarnya berbeda. Saya bisa jamin itu,” ujar Chomet.

Para pengamat menilai, meski Samsung kini mendapat kritik, tidak menutup kemungkinan produsen earbud lain yang semula memilih desain tanpa batang akan beralih menggunakan model serupa seiring integrasi fitur berbasis AI.