Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi, 2.798 Jiwa Terdampak

Dampak banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Selasa (28/10/2025). (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)

SUKABUMI, TINTAHIJAU.com — Bencana banjir dan longsor melanda dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yakni Cisolok dan Cikakak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat, sebanyak 902 kepala keluarga atau 2.798 jiwa terdampak akibat peristiwa yang terjadi sejak Senin (27/10/2025) sore itu.

Manajer Pusdalops BPBD Sukabumi, Entis Daeng Sutisna, menyebutkan, data tersebut merupakan hasil penilaian sementara di wilayah terdampak yang kini masih berstatus tanggap darurat. “Sebagian besar korban terdampak berada di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok,” kata Daeng dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).

Menurutnya, bencana ini dipicu oleh curah hujan ekstrem yang mengguyur kawasan pesisir selatan Sukabumi. Hujan deras membuat Sungai Cisolok meluap, sementara di perbukitan Cikakak terjadi longsor di sejumlah titik.

Dari hasil pendataan sementara, 47 rumah warga mengalami kerusakan, terdiri atas 27 rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan 21 rumah rusak ringan. Sembilan keluarga atau 37 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan pos penampungan sementara.

Selain permukiman warga, sejumlah fasilitas umum juga terdampak, antara lain Masjid Jami Al-Hidayah, SDN Cikahuripan, serta Kantor Desa Cikahuripan yang terendam lumpur.

Kondisi warga saat ini masih sulit. Sebagian besar rumah terendam lumpur setinggi lutut hingga pinggang. “Yang paling dibutuhkan sekarang adalah air bersih, makanan siap saji, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi dan ibu hamil, obat-obatan, kasur, serta selimut. Banyak warga kehilangan perlengkapan rumah tangga dan dokumen penting,” ujar Daeng.

Tim BPBD bersama TNI, Polri, Dinas Sosial, PMI, dan relawan terus melakukan pendataan lanjutan dan pembersihan material di lapangan. Akses jalan di beberapa titik dilaporkan belum bisa dilalui kendaraan roda empat akibat tertutup lumpur dan puing.

“Tanggap darurat kini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar warga, pelayanan kesehatan, serta pemulihan sarana dan prasarana publik,” tambah Daeng.

BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan deras susulan yang diperkirakan masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.