SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Suasana Amphitheater Tugu Benteng Pancasila, Alun-Alun Kabupaten Subang, Sabtu (1/11/2025) malam, pecah! Ribuan warga larut dalam nostalgia dan tawa saat Panggung Subang Fest Vol.6 menghadirkan penampilan memukau dari Om Lorenza Music yang membawakan tembang-tembang legendaris era 1980-an.
Dengan dandanan khas retro, para personel Om Lorenza sukses menghadirkan nuansa klasik penuh warna. Lagu demi lagu dangdut jadul dibawakan dengan aransemen segar, membuat penonton dari berbagai usia ikut bergoyang sambil bernyanyi bersama.
Aksi panggung dibuka oleh Dewi Satria dengan lagu “Singkong dan Keju”, disusul sederet hits lawas lain yang membuat suasana makin hangat. Irama musik, tata lampu warna-warni, dan sorak penonton menyatu dalam harmoni malam penuh kebersamaan.
Puncak kemeriahan terjadi saat lagu “Terajana” mengalun. Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, S.IP yang akrab disapa Kang Rey, tampak tak kuasa menahan diri. Dari kursi tamu undangan, ia spontan turun ke depan panggung dan ikut bernyanyi serta bergoyang bersama warga.
Sontak, ribuan penonton bersorak riuh. Warga pun berdesakan mendekat, mengabadikan momen langka itu lewat kamera ponsel. Beberapa penonton bahkan ikut naik ke panggung dan berjoget bareng Kang Rey dan para penyanyi.
Malam itu, Amphitheater Alun-Alun Subang benar-benar menjadi lautan kebahagiaan. Tak ada jarak antara pejabat dan rakyat — semua bergoyang dalam satu irama musik. Tema “Musik Senandung Bergembira” benar-benar terasa hidup di Panggung Subang Fest Vol.6 kali ini.
Banyak penonton tampil total dengan kostum jadul ala tahun 1980-an, lengkap dengan kacamata besar, baju bermotif, dan gaya rambut klasik yang menambah keseruan malam minggu itu.

Bupati Subang yang hadir bersama Ketua TP PKK Kabupaten Subang, Ega Anjani Reynaldi, S.IP, mengatakan bahwa Subang Fest menjadi wadah bagi potensi lokal untuk dikenal lebih luas.
“Tujuan utama kami mengadakan Subang Fest adalah agar Kabupaten Subang semakin dikenal dan masyarakat di luar daerah tahu potensi yang kita miliki,” ujar Kang Rey.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan seperti ini memberi dampak nyata bagi ekonomi masyarakat. Dalam ajang Subang Creative Week 2025, perputaran uang di sekitar area Alun-Alun mencapai hampir Rp260 juta, hanya dari aktivitas ekonomi warga selama event berlangsung.
“Artinya, Subang Fest bukan sekadar hiburan, tapi juga menggerakkan ekonomi kreatif di daerah,” tambahnya.
Kang Rey menutup sambutannya dengan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat — mulai dari Subang Creative Hub, Subang Economy Creative, para sponsor, BUMN, BUMD, hingga masyarakat yang selalu mendukung keberlanjutan event bulanan ini.
“Terima kasih untuk semua stakeholder yang menjaga semangat kolaborasi. Semoga Subang Fest terus menjadi ruang ekspresi dan kebanggaan warga Subang,” tuturnya.






