SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Kabupaten Subang. Hujan deras disertai angin kencang menerjang pemukiman warga di Dusun Cilekor 2, Desa Kadawung, Kecamatan Pabuaran, pada Kamis (4/12/2025) siang. Terjangan angin yang berlangsung singkat namun kuat itu merusak sedikitnya 10 rumah warga.
Dari pendataan awal, sembilan rumah mengalami kerusakan berat di bagian atap. Genteng tercerai-berai, beberapa rangka kayu patah, dan material bangunan berhamburan ke halaman serta jalan desa. Meski kerusakan cukup parah, tidak ada korban jiwa.
Peristiwa ini terjadi begitu cepat. Angin kencang datang saat sebagian besar warga tengah beristirahat di dalam rumah. Hembusan kuat yang membawa material dari arah kebun membuat warga kaget dan sempat panik. “Tiba-tiba saja atap rumah bergetar keras. Genteng langsung berjatuhan,” kata salah satu warga.
Kapolsek Pabuaran, AKP Willy Firmansyah, membenarkan adanya kerusakan puluhan rumah tersebut. “Sebanyak 10 rumah yang rusak, dan sembilan rumah di antaranya alami kerusakan berat pada atap,” ujarnya kepada TINTAHIJAU.COM.
Tak lama setelah laporan masuk, jajaran Polsek Pabuaran bersama warga turun menangani situasi. Mereka langsung melakukan pembersihan material genteng, puing kayu, dan ranting pohon yang ikut tumbang. Aksi cepat anggota kepolisian ini membantu warga mengamankan bagian-bagian rumah yang masih bisa diselamatkan.
Meski atap rumah mereka rusak, para pemilik rumah memutuskan untuk tidak mengungsi. Mereka tetap bertahan di tempat tinggal masing-masing sembari membersihkan sisa-sisa kerusakan. “Tak ada yang mengungsi. Warga memilih tetap di rumah dan membersihkan material bangunan yang runtuh,” terang Kapolsek.
Di sisi lain, kondisi mulai gelap membuat proses pembersihan tidak bisa dilanjutkan hingga malam. Warga dan petugas sepakat melanjutkan penanganan pada Jumat pagi untuk memastikan lingkungan kembali aman dan rumah-rumah yang rusak dapat segera diperbaiki sementara.
Hingga malam, situasi di lokasi bencana terkendali. Warga saling membantu, sementara pihak kepolisian memastikan area aman dari potensi reruntuhan tambahan. Pemerintah desa juga mulai mendata kerusakan untuk dilaporkan ke kecamatan dan dinas terkait guna penanganan lebih lanjut.
[Sandy Zaenudin]





