1. Perubahan hormon
Pada masa pubertas, anak remaja biasanya akan mengalami perubahan atau ketidakseimbangan hormon.
Hal ini bisa membuat kelenjar minyak menjadi terlalu aktif, sehingga meningkatkan produksi sebum secara berlebihan. Itulah mengapa anak remaja sering mengalami jerawat, tidak terkecuali jerawat di dahi.
Bukan hanya anak remaja saja, perubahan hormonal juga bisa terjadi pada wanita selama masa menstruasi, kehamilan, perimenopause, dan menopause. Kamu mungkin mengalami jerawat hormonal bila kamu menemukan banyak jerawat di dahi selama waktu-waktu tersebut.
Agar lebih jelas, coba simak 5 Fakta seputar Jerawat Hormon yang Perlu Dipahami.
2. Kondisi rambut dan produk yang digunakan
Rambut yang kotor atau berminyak juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab jerawat di dahi. Hal itu karena minyak pada rambut dan juga bakteri bisa mengendap pada jidat dan menyumbat pori-pori kulit.
Selain itu, masalah kulit tersebut juga bisa terjadi akibat produk penata rambut yang kamu gunakan. Contohnya seperti pomade oil based, penggunaan gel rambut, hingga produk keras seperti wax.
Produk-produk penata rambut tersebut pada umumnya mengandung bahan-bahan seperti mentega, kakao, atau minyak kelapa. Nah, bahan-bahan tersebut dapat membuat kulit kepala, rambut, dan kulit jidat menjadi semakin berminyak.
3. Penggunaan obat-obatan tertentu
Jerawat di dahi kamu mungkin saja muncul akibat konsumsi obat-obatan tertentu. Penggunaan obat-obatan, seperti steroid, lithium, barbiturat, antikonvulsan, adalah beberapa obat yang dapat memicu masalah kulit tersebut.
Maka dari itu, bila kamu menerima resep jenis obat tersebut dari dokter, kamu perlu berhati-hati, karena mungkin jerawat akan tumbuh sebagai efek sampingnya.