Mengenal Perbedaan Antara Penyakit Demensia dan Alzheimer

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Ketika berbicara tentang penyakit penurunan fungsi kognitif dan gangguan memori, mungkin Demensia dan Alzheimer adalah dua istilah kondisi medis yang sering kita dengar.

Meskipun keduanya terlihat serupa, ternyata mereka memiliki perbedaan penting yang seringkali membuat banyak orang bingung. Bertepatan dengan Hari Alzheimer Sedunia yang jatuh pada tanggal 21 September 2023, mari kita pelajari lebih lanjut tentang perbedaan antara Demensia dan Alzheimer, serta jenis khusus Demensia campuran yang perlu kita ketahui.

Demensia: Mengenal Istilah Umum

Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala yang terkait dengan penurunan kemampuan berpikir, ingatan, atau keterampilan berpikir lainnya. Gejala ini bisa mencakup kesulitan dalam mengingat informasi, perubahan perilaku, dan perasaan yang bervariasi. Demensia bukanlah bagian normal dari proses penuaan, dan kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel otak yang memengaruhi kemampuan komunikasi antar sel-sel tersebut. Ini pada gilirannya dapat memengaruhi berpikir, perilaku, dan perasaan seseorang.

Baca Juga:  Untuk Pasutri, 6 Hal yang Jangan Dilewatkan Usai Bercinta

Ada banyak jenis demensia yang berbeda, tetapi salah satu yang paling umum adalah penyakit Alzheimer, yang menyumbang sekitar 60-80% dari semua kasus demensia. Demensia dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, dan diagnosis yang tepat penting untuk menentukan rencana perawatan yang sesuai.

Alzheimer: Penyakit Degeneratif yang Merusak Otak

Penyakit Alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang paling terkenal dan seringkali menjadi penyebab utama demensia. Ini adalah penyakit otak degeneratif yang disebabkan oleh perubahan kompleks dalam otak setelah kerusakan sel-sel otak. Gejala Alzheimer berkembang secara bertahap seiring waktu, dimulai dengan kesulitan mengingat informasi baru karena biasanya memengaruhi bagian otak yang terkait dengan pembelajaran awal.

Seiring perkembangan penyakit Alzheimer, gejalanya menjadi lebih serius dan dapat mencakup disorientasi, kebingungan, perubahan perilaku, hingga kesulitan bicara, menelan, dan berjalan. Meskipun faktor risiko utama untuk Alzheimer adalah bertambahnya usia, penting untuk dicatat bahwa penyakit ini bukanlah bagian normal dari proses penuaan. Sejumlah kecil orang di bawah usia 65 juga dapat mengembangkan Alzheimer awal.

Baca Juga:  Meskipun Enak, Waspada Takaran Tepat Saat Memakan Durian Agar Tetap Sehat

Demensia Campuran: Saat Keduanya Berkumpul

Demensia campuran adalah kondisi di mana seseorang mengalami gejala setidaknya dua jenis demensia yang berbeda secara bersamaan. Dalam banyak kasus, demensia campuran terdiri dari penyakit Alzheimer dan demensia vaskular, yang merupakan jenis demensia yang disebabkan oleh masalah aliran darah ke otak.

Menentukan apakah seseorang menderita demensia campuran bisa menjadi tantangan, karena banyak gejala tumpang tindih antara berbagai jenis demensia. Penelitian otopsi menunjukkan bahwa demensia campuran mungkin lebih umum daripada yang diperkirakan, tetapi diagnosis kondisi ini berdasarkan gejala saja bisa menjadi sulit.

Baca Juga:  Cara Mengatasi Depresi di Tempat Kerja, Salah Satunya Nonton Video Lucu

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala yang mengarah kepada demensia campuran, sangat penting untuk mencatat gejala tersebut dan segera berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi.

Pengobatan terbaik untuk mengatasi efek demensia campuran adalah dengan mengadopsi gaya hidup yang mendukung kesehatan otak, termasuk diet seimbang, aktivitas fisik yang cukup, dan stimulasi mental. Namun, sebelum memulai pengobatan apa pun, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang dapat memberikan nasihat dan panduan yang tepat.

Penting untuk diingat bahwa baik Demensia maupun Alzheimer adalah kondisi medis yang serius, dan dukungan keluarga dan perawatan medis yang tepat sangat penting untuk mengatasi gejala dan meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang terkena dampaknya. Semakin awal kondisi ini dideteksi, semakin baik peluang untuk mengelola gejala dan memberikan perawatan yang sesuai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com