Keluarga

Mengenal Prolaps Uteri atau Peranakan Turun yang Sering Dialami Sejumlah Perempuan

×

Mengenal Prolaps Uteri atau Peranakan Turun yang Sering Dialami Sejumlah Perempuan

Sebarkan artikel ini

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Prolaps uteri, atau yang lebih dikenal dengan istilah peranakan turun, adalah kondisi medis yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi perempuan.

Kondisi ini terjadi ketika rahim (uterus) meluncur atau turun dari posisi normalnya. Prolaps uteri dapat mempengaruhi perempuan dari berbagai usia, meskipun lebih umum terjadi pada perempuan yang telah melahirkan beberapa kali.

Mari kita pelajari lebih dalam mengenai kondisi ini, termasuk penyebab, gejala, dan cara pencegahannya.

Penyebab Prolaps Uteri

Prolaps uteri terjadi karena otot-otot dan ligamen yang seharusnya mendukung rahim melemas atau meregang. Akibatnya, rahim perlahan-lahan turun dan mendekati vagina.

Selain perubahan posisinya, bentuk rahim juga dapat berubah menyerupai buah pir. Dalam beberapa kasus, beberapa organ panggul lainnya juga bisa ikut turun bersama rahim.

Gejala Prolaps Uteri

Gejala prolaps uteri bisa bervariasi tergantung pada seberapa lemah otot dan ligamen yang menopang rahim. Beberapa gejala umum termasuk:

1. Perut terasa tegang dan berat di bagian bawah perut dan area kemaluan.
2. Rasa tidak nyaman di dalam vagina.
3. Sensasi mengganjal di dalam vagina, terutama saat duduk.
4. Benjolan seperti batu kecil yang menonjol keluar dari vagina, yang bisa dilihat atau diraba.
5. Merasa tidak nyaman, nyeri, atau mati rasa saat berhubungan badan.
6. Masalah saat buang air kecil seperti nyeri, merasa tidak tuntas, atau sering buang air kecil saat bersin atau batuk.
7. Kram perut dan nyeri panggul yang parah.
8. Nyeri di punggung, terutama saat mengangkat benda berat dan saat berhubungan badan.

Pencegahan Prolaps Uteri

Meskipun prolaps uteri dapat terjadi, langkah-langkah pencegahan tertentu dapat diambil. Salah satunya adalah melalui latihan Kegel.

Latihan ini adalah latihan otot dasar panggul (otot levator ani) yang bertujuan untuk menguatkan otot-otot tersebut sehingga organ-organ yang mungkin turun dapat kembali ke posisi normalnya.

Latihan Kegel sangat dianjurkan, terutama bagi ibu yang baru melahirkan.

Selain itu, hindari mengangkat beban terlalu berat, karena tekanan berlebih pada panggul dapat meningkatkan risiko prolaps uteri.

Konsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan dan sayuran setelah melahirkan juga disarankan, karena makanan ini dapat membantu menghindari konstipasi, yang dapat memengaruhi kondisi rahim.

Terakhir, jangan tahan keinginan untuk buang air kecil, karena menahan urin dapat menekan organ panggul dan memengaruhi rahim.

Dalam situasi apa pun, jika Anda merasa mengalami gejala prolaps uteri atau memiliki kekhawatiran, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang berkompeten dalam masalah ini.

Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan panduan serta perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang prolaps uteri dan tindakan pencegahan yang sesuai, perempuan dapat menjaga kesehatan reproduksi mereka dengan lebih baik.