Hanya saja selama ini, impuls kekuasaan implisit begitu sering terjadi di negeri ini di saat kekuasaan eksplisit mendapat kritikan pedas dari oposisi. Tidak heran muncul seloroh “sedikit-sedikit melapor, sedikit-sedikit melapor. Kok, melapor sedikit-sedikit?”. Kecenderungan reaktif massa pendukung pemerintah adalah suatu gambaran dinamika kompleks dalam tatanan demokrasi dan relasi antara pemerintah dan masyarakat yang memiliki dampak signifikan pada dinamika politik dan sosial.
Secara khusus, ini juga mengindikasikan adanya ketegangan dilematis antara kebebasan berpendapat dan perlindungan terhadap pemimpin. Dalam suasana demokrasi, hak menyuarakan pandangan dan kritik merupakan elemen esensial. Namun, ketika reaksi berlebihan terhadap kritik terjadi, ini dapat menimbulkan konflik antara kelompok yang mendukung dan menentang pemerintahan, serta antara kebebasan berpendapat dan perlindungan terhadap pemimpin.
Tampaknya kita masih harus berupaya secara holistik dan berimbang dalam menjaga kebebasan berpendapat dan perlindungan terhadap otoritas kepemimpinan. Edukasi politik masyarakat akan prinsip-prinsip demokrasi, HAM, dan kebebasan berpendapat adalah salah satu jalan membentuk masyarakat yang responsif dan inklusif. “Sepedas-pedasnya” kritik perlu dilihat sebagai sarana konstruktif demi perbaikan dan perkembangan demokrasi.
Jalan demokrasi kita masih terseok-seok dalam membangun dan menghargai keragaman pandangan dan sikap dalam masyarakat. Kita masih minim mengakui bahwa pluralitas pendapat adalah fitur penting dalam demokrasi dan mempromosikan penghargaan terhadap perbedaan. Nalar tidak semestinya dilawan dengan otot, tapi harus dilawan dengan otak.
Budi Setiawan, penulis adalah mantan jurnalis dan pemerhati masalah sosial politik
