MAJALENGKA, TINTAHIJAU.COM – Antusiasme mahasiswa Indonesia terhadap isu kepemiluan dan penegakan hukum semakin meningkat. Hal itu terlihat dari rekor baru jumlah peserta Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu (PHP) V Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2025 yang digelar oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Dalam ajang tahunan ini, tercatat 311 regu dari berbagai kampus di tanah air mendaftar selama periode 29 September–11 Oktober 2025, jumlah tertinggi sejak kompetisi ini pertama kali diselenggarakan.
Kepala Biro Fasilitasi Penanganan Pelanggaran Pemilu Bawaslu RI, Yusti Erlina, mengungkapkan lonjakan pendaftar justru terjadi di penghujung masa pendaftaran. Hingga 9 Oktober, jumlah kampus yang mendaftar belum mencapai batas minimal. Namun, hanya dalam dua hari terakhir, antusiasme meningkat tajam hingga melampaui ekspektasi panitia.
“Tren ini menandakan tingginya perhatian mahasiswa terhadap isu kepemiluan dan hukum demokrasi. Ini hasil dari sosialisasi masif Bawaslu hingga ke tingkat kabupaten dan kota,” ujar Yusti, Senin (14/10/2025).
Mahasiswa Daerah Tak Kalah Bersaing
Dari hasil verifikasi administratif pada 12 Oktober 2025, sebanyak 287 regu dinyatakan memenuhi syarat (MS) dan 24 regu dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS).
Menariknya, beberapa kampus dari daerah ikut menembus tahap nasional, salah satunya Universitas Majalengka (UNMA) yang mewakili Jawa Barat bersama sejumlah kampus besar seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan IPB University.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Majalengka, Dardiri Edi Sabara, menilai keberhasilan UNMA lolos ke tahap nasional menunjukkan bahwa kualitas intelektual mahasiswa daerah kini mampu bersaing di level nasional.
“Keikutsertaan UNMA membuktikan bahwa mahasiswa daerah tidak kalah dengan kampus-kampus besar. Ini momentum penting untuk memperkuat peran kampus daerah dalam mengembangkan literasi kepemiluan,” ujar Dardiri.
Ia menambahkan, partisipasi aktif mahasiswa dalam ajang seperti ini menjadi langkah nyata membangun kesadaran hukum dan demokrasi yang sehat di kalangan generasi muda.
Ajang Literasi Demokrasi Generasi Kampus
Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu tak sekadar lomba akademik, melainkan juga wadah untuk menumbuhkan pemikiran kritis dan kesadaran politik yang konstruktif di kalangan mahasiswa.
Melalui debat dan penulisan ilmiah, peserta diharapkan mampu melahirkan gagasan hukum baru yang relevan dengan dinamika demokrasi, sejalan dengan upaya revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu yang tengah dibahas pemerintah dan DPR.
Tahapan eliminasi akan berlangsung pada 16–19 Oktober 2025, sementara hasilnya akan diumumkan pada 20 Oktober 2025. Puncak kompetisi dijadwalkan pada 24–29 November 2025 di Jakarta, mempertemukan 24 perguruan tinggi terbaik dari seluruh Indonesia.
“Kami berharap partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ini menjadi inspirasi bagi kampus lain, terutama di daerah, untuk lebih aktif mengkaji isu hukum pemilu. Demokrasi yang sehat lahir dari masyarakat kampus yang kritis dan berintegritas,” pungkas Dardiri.









