SUBANG, TINTAHIJAU.com – Langit malam tidak pernah benar-benar sepi. Di antara bintang-bintang yang tampak acak, selalu ada pola—rasi bintang—yang menyatukan titik-titik terang menjadi kisah. Di sanalah Faza Rahim menambatkan lagu pertamanya sebagai solois: “Constellation of Us”, sebuah single perdana yang menjadi prolog menuju mini albumnya yang tengah diracik.
Dirilis pada 20 Juni 2025, lagu ini bukan sekadar karya musik, melainkan penanda perjalanan baru seorang musisi yang telah lama berkawan dengan panggung-panggung kecil dan studio di Bandung. Kembali ke permukaan setelah sekian tahun, Faza hadir dengan warna yang lebih dewasa, namun tetap intim dan jujur—dua ciri yang sejak awal jadi napas karya-karyanya.
Dari Lorong Kenangan ke Langit Impian
Faza bukan nama baru di kalangan pecinta musik indie Bandung. Ia mengawali perjalanan musikalnya sejak masa putih abu-abu, bermain dalam band sekolah dan tampil di pentas-pentas lokal. Namun seiring waktu, dunia memanggil ke arah yang lain—hingga kini, ketika semesta seolah membuka jalan untuk sebuah comeback.
“Constellation of Us” bercerita tentang takdir, semesta, dan keyakinan bahwa beberapa pertemuan memang sudah digariskan,” kata Faza saat kami temui di sebuah kafe kecil di bilangan Dago.
Lagu ini lahir pada September 2024, di tengah pencarian bentuk untuk mini albumnya yang akan datang. Ia mengaku tidak berniat menciptakan lagu yang ‘berat’—namun justru karena itulah, makna dalam lagu ini terasa sangat tulus.
Di Antara Paus Terbang dan Rasa yang Mengambang
Setiap lagu yang kuat membutuhkan visual yang setara. Untuk itu, Faza mempercayakan desain sampul “Constellation of Us” pada Astrid Ashillah, sahabat lamanya yang dikenal dengan gaya ilustrasi yang manis namun tajam. Hasilnya? Sebuah artwork penuh simbol: seorang perempuan berdiri di semesta luas, dengan seekor paus terbang mengelilinginya—representasi dari kesendirian, sinyal, dan keajaiban pertemuan.
“Teman saya menggambarkan lagu ini seperti frekuensi yang hanya bisa ditangkap oleh spesies tertentu. Seperti paus yang hanya bisa saling mendengar di samudra luas. Karena itu, mereka akan selalu saling menemukan,” ujar Faza sambil tersenyum.
Konsep itu menjadi jiwa dari visual lagu ini: menyiratkan bahwa pertemuan yang sejati tidak pernah benar-benar kebetulan.
Proses Sunyi yang Penuh Gaung
Rekaman lagu ini berlangsung antara April hingga Mei 2025, digarap di dua studio: Joyflowtin dan Brantasepuluh Studio. Dalam prosesnya, Faza tidak sendiri. Ia menggandeng Novriansyah sebagai gitaris, serta Yanti Rangkuti, ibunya sendiri, yang memainkan keyboard.
Kolaborasi keluarga ini memberi dimensi emosional tersendiri. “Saya ingin lagu ini terasa dekat, personal, dan hangat. Dan siapa yang bisa memberi rasa itu lebih baik daripada ibu saya sendiri?” ungkap Faza.
Meski rekaman berjalan lancar, ia mengaku bahwa tantangan terbesar justru ada di tahap awal: pencarian musisi pendukung, perumusan arah musik, dan—yang paling sulit—memantapkan keberanian untuk melangkah sebagai solois.
Hanya Awal dari Galaksi yang Lebih Luas
“Constellation of Us” bukan akhir, tapi justru gerbang. Dalam waktu dekat, Faza akan merilis mini album berjudul Gonna Get Out!—sebuah perjalanan musikal yang menelusuri keberanian untuk bermimpi, jatuh cinta, dan tumbuh, dengan empat lagu yang membentang dalam spektrum sonik baru.
Bagi Faza, musik bukan sekadar medium hiburan. Ia adalah ruang untuk memahami diri sendiri dan menjembatani pengalaman manusia yang paling sunyi dan paling universal.
Satu Bintang Bernama Faza
Lahir pada 9 Juni 1995, Faza Rahim adalah tipe seniman yang tidak banyak bicara, namun menyimpan samudra di dadanya. Karya-karyanya tidak meledak-ledak, tetapi mengendap perlahan dan menetap. Ia percaya, lagu yang baik akan menemukan pendengarnya sendiri—dengan cara yang sederhana, namun magis.
Dan benar saja, “Constellation of Us” adalah undangan lembut untuk menengadah ke langit dan bertanya pada diri sendiri: siapa yang sedang kita cari di antara rasi-rasi itu?
Faza sudah mulai menjawabnya. Kini giliran kita.
🎧 “Constellation of Us” sudah dapat didengarkan di seluruh platform musik digital mulai 20 Juni 2025.
oleh: Kin Sanubary