10 Pelanggaran yang Menjadi Sasaran Utama Operasi Keselamatan 2025

MALANG, TINTAHIJAU.com – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Malang Kota resmi menggelar Operasi Keselamatan Semeru 2025 mulai Senin (10/2/2025). Operasi yang berlangsung selama 14 hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dengan mengedepankan sosialisasi dan imbauan. Selain itu, operasi ini juga menargetkan 10 jenis pelanggaran prioritas yang sering terjadi di jalan raya.

Fokus pada Pelanggaran Utama

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Malang Kota, Kompol Agung Fitransyah, menyatakan bahwa operasi ini akan lebih banyak berisi imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat. Meski demikian, penindakan tetap dilakukan terhadap pelanggaran utama.

“Operasi Keselamatan Semeru 2025 yang berjalan selama 14 hari ke depan lebih banyak pemberian imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat, dengan 10 prioritas antisipasi pelanggaran,” ujar Kompol Agung, dikutip dari Antara.

Adapun 10 jenis pelanggaran yang menjadi sasaran utama dalam operasi ini meliputi:

  1. Berkendara dalam pengaruh alkohol
  2. Melebihi batas kecepatan
  3. Pengendara roda dua tidak mengenakan helm
  4. Pengendara roda empat tidak menggunakan sabuk pengaman
  5. Menggunakan telepon genggam saat mengemudi
  6. Melawan arus lalu lintas
  7. Melanggar lampu lalu lintas
  8. Menggunakan knalpot brong (tidak sesuai standar)
  9. Berboncengan lebih dari satu orang untuk kendaraan roda dua
  10. Pengendara di bawah umur

Teknis Penindakan dan Personel yang Dikerahkan

Dalam pelaksanaannya, Satlantas Polresta Malang Kota akan mengerahkan 85 personel gabungan. Penindakan terhadap pelanggar lalu lintas akan lebih banyak menggunakan sistem tilang elektronik (ETLE), baik yang bersifat statis maupun mobile. Namun, tilang manual tetap diberlakukan di wilayah yang belum terjangkau sistem ETLE.

Persiapan Menjelang Operasi Ketupat 2025

Operasi Keselamatan Semeru 2025 juga menjadi bagian dari persiapan menjelang Operasi Ketupat 2025 yang akan digelar saat Hari Raya Idul Fitri. Dengan adanya operasi ini, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan, terutama pada periode Ramadhan hingga Idul Fitri 2025.

“Masyarakat bisa teredukasi dengan adanya operasi ini, sehingga nanti ketika akan melakukan perjalanan mudik bisa memahami tentang keselamatan berlalu lintas,” tambah Kompol Agung.

Dengan adanya Operasi Keselamatan Semeru 2025, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya disiplin berlalu lintas demi keselamatan bersama di jalan raya.