SUBANG, TINTAHIJAU.com – Chef Juna, yang dikenal sebagai salah satu juri di program Master Chef Indonesia yang disiarkan di salah satu stasiun televisi swasta nasional, terlibat dalam adu mulut dengan seorang supir truk di dekat Gerbang Tol Pondok Ranji, Tangerang Selatan.
Insiden adu mulut ini terjadi karena keduanya saling tuduh memepet kendaraan satu sama lain saat sedang saling salip di jalan. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan baik dari pihak supir truk maupun Chef Juna.
Adu mulut dimulai ketika keduanya berusaha untuk memperlambat kendaraan mereka dan berujung pada perdebatan ketika supir truk berada di dalam kabin sementara Chef Juna, yang mengenakan baju lengan panjang kotak-kotak, turun dari mobilnya yang berupa SUV hitam.
Supir truk tersebut bahkan merekam Chef Juna menggunakan ponselnya dari mobilnya seberang sambil adu mulut dengan kencang. Chef Juna pun menegur supir truk tersebut dengan keras, menanyakan alasannya memepet kendaraannya.
Walaupun kedua belah pihak sebenarnya mencoba untuk berdamai dengan saling meminta maaf, namun sang supir truk tetap marah karena merasa Chef Juna telah menghina dirinya dan menuntut permintaan maaf yang tulus.
Berkaca pada kejadian ini, pakar keselamatan berkendara memberikan beberapa tips penting. Jika terlibat dalam adu mulut di jalan dan menghadapi pengemudi yang agresif hingga ingin berkelahi, lebih baik untuk melakukan introspeksi diri.
Jika merasa telah melakukan kesalahan, sebaiknya memberikan isyarat maaf dengan gestur tangan yang sopan. Kontrol emosi dan introspeksi diri adalah kunci utama dalam menghadapi konflik di jalan raya.
Menurut Sony Susmana, seorang pakar keselamatan berkendara dari Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), tujuan utama saat berkendara adalah untuk sampai dengan selamat ke tujuan, bukan untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah.
Tindakan seperti adu mulut dan saling memepet kendaraan di jalan adalah perilaku yang tidak patut ditiru. Sebagai pengguna jalan, sebaiknya tidak perlu membalas perilaku agresif dari pengemudi lain dengan melakukan hal yang sama, karena hal tersebut hanya akan memperburuk situasi dan mengancam keselamatan bersama.
Maka dari itu, kesadaran akan pentingnya mengendalikan emosi dan berlaku sopan di jalan raya sangatlah penting untuk mencegah terjadinya konflik yang tidak perlu dan menjaga keselamatan bagi semua pengguna jalan.