SERANG, TINTAHIJAU.com – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menemukan sejumlah lokasi baru yang terpapar zat radioaktif di sekitar Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Temuan ini menyusul pencemaran bahan radioaktif Cesium-137 yang sebelumnya terdeteksi di wilayah tersebut.
Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Ishak, mengungkapkan hasil monitoring menunjukkan adanya paparan radiasi di beberapa titik dalam radius lima kilometer dari lokasi awal.
“Bapeten telah melakukan monitoring radioaktivitas lingkungan hingga radius lima kilometer. Dan berdasarkan hasil monitoring, ditemukan beberapa lokasi lain yang menunjukkan paparan radiasi yang cukup tinggi,” kata Ishak, Selasa (9/9).
Untuk sementara, Bapeten bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memasang tali pembatas di lokasi terkontaminasi. Tim gabungan juga masih menelusuri penyebab terjadinya cemaran tersebut.
“Indikasi awal mengarah pada dugaan adanya lepasan zat radioaktif ke udara dari proses peleburan logam di industri peleburan yang beroperasi di kawasan itu,” tambah Ishak.

Warga Diperiksa di Puskesmas
Menindaklanjuti temuan itu, warga sekitar kawasan industri menjalani pemeriksaan kesehatan di puskesmas. Sejumlah warga Desa Nambo dan Desa Babakan, Kecamatan Cikande, diperiksa kondisi fisiknya serta diambil sampel darah untuk memastikan tidak ada paparan berbahaya.
Heri Sanjaya, salah seorang warga yang ikut diperiksa, mengaku pemeriksaan dilakukan untuk memastikan keselamatan warga.
“Cek kesehatan, ada enam orang yang tinggal dekat limbah radioaktif. Intinya biar sehat semua, jangan sampai kena imbas radiasi itu,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Saijam, warga Desa Babakan. Ia mengaku ditanyai mengenai keluhan kesehatan yang dialami, sekaligus menjalani pemeriksaan menyeluruh.
“Ditanyain punya keluhan apa. Pemeriksaannya kesehatan tubuh secara keseluruhan, dari ujung kaki sampai kepala, juga diambil darah,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Cikande Moh Agus enggan memberi komentar lebih jauh terkait pemeriksaan kesehatan warganya. “Enggak berani, tanya Bapeten saja,” singkatnya.
Laporan FDA AS
Temuan dugaan cemaran radioaktif di Cikande juga berkaitan dengan laporan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Laporan pada 19 Agustus 2025 itu mengungkap adanya kontaminasi Cesium-137 pada sampel udang beku asal Indonesia, yang diketahui berasal dari PT Bahari Makmur Sejati (BMS) di Kecamatan Cikande.
Meski demikian, hasil pengukuran Bapeten tidak menemukan Cs-137 pada produk udang tersebut. Namun, paparan radiasi terdeteksi di sejumlah lapak besi bekas di sekitar kawasan industri.