JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat akan ancaman angin kencang dan suhu dingin yang terjadi saat musim kemarau. BMKG mencatat bahwa saat ini beberapa wilayah di Indonesia, terutama bagian selatan, sudah memasuki puncak musim kemarau.
BMKG menyampaikan melalui akun Instagram resminya, @bmkg.go.id, bahwa sejak tiga hari terakhir, cuaca cerah mendominasi hampir di seluruh Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, dan Sulawesi bagian selatan.
Angin dominan dari arah timur membawa massa udara kering dan dingin dari daratan Australia ke Indonesia, yang menyebabkan langit menjadi cerah sepanjang hari dan tidak mendukung pertumbuhan awan.
Penurunan Curah Hujan dan Suhu Dingin
Analisis dan pantauan BMKG menunjukkan bahwa dalam sepekan terakhir telah terjadi penurunan curah hujan di berbagai wilayah, dengan tidak ada intensitas hujan lebat hingga sangat lebat (di atas 100 mm) yang terpantau.
Suhu udara minimum di wilayah Indonesia tercatat antara 13,4 hingga 22,0 °C, dengan suhu minimum terendah sebesar 15,2 °C yang tercatat di Stasiun Meteorologi David Constantijn Saudale – Rote Ndao.
BMKG menjelaskan bahwa kurangnya tutupan awan pada malam hari menyebabkan radiasi panas dari permukaan bumi terpancar ke atmosfer tanpa ada hambatan, sehingga terjadi penurunan suhu yang signifikan.
Selain itu, angin yang tenang di malam hari menghambat pencampuran udara, menyebabkan udara dingin terperangkap di permukaan bumi.
Peringatan untuk Wilayah Dataran Tinggi
BMKG juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi atau pegunungan, karena suhu akan cenderung lebih dingin. Di daerah dataran tinggi, tekanan udara dan kelembapan yang lebih rendah menyebabkan kondisi yang lebih dingin, yang merupakan fenomena umum di Indonesia saat musim kemarau.
Dengan adanya peringatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mempersiapkan diri menghadapi kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi kesehatan dan aktivitas sehari-hari.