Megapolitan

BPBD Subang Sebut Ada 300 Pohon Besar Rawan Tumbang di Sejumlah Titik

×

BPBD Subang Sebut Ada 300 Pohon Besar Rawan Tumbang di Sejumlah Titik

Sebarkan artikel ini

SUBANG, TINTAHIJAU.COM — Tragedi pohon tumbang di Jalur Ciater yang merenggut dua nyawa warga Tambakan menjadi peringatan keras bagi Pemerintah Kabupaten Subang. Pasca kejadian itu, BPBD Subang bergerak cepat melakukan langkah mitigasi dengan memeriksa kondisi pohon-pohon besar di berbagai wilayah.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan, ada sekitar 300 pohon yang berpotensi tumbang di sepanjang jalur utama Kabupaten Subang, mulai dari kawasan Pagaden, Cipunagara, Subang Kota, hingga Jalancagak dan Ciater.

“Kami mengindikasikan sekitar 300 pohon berukuran besar rawan tumbang. Sebagian di antaranya jenis akasia dan randu yang usianya sudah cukup tua,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Jazudin, Kamis (23/10/2025).

Menurut Udin, pohon-pohon tersebut berisiko tumbang karena kondisi akar yang melemah, batang yang mulai lapuk, serta pergeseran tanah akibat curah hujan tinggi. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas membakar sampah di bawah pohon, karena dapat mempercepat proses pelapukan.

“Imbauan terus kami sampaikan. Pengendara juga perlu lebih waspada saat melintas di musim penghujan,” katanya.

Dari sisi peralatan, BPBD Subang telah memiliki gergaji mesin dan perlengkapan pemotongan darurat. Namun, Udin mengakui bahwa kendaraan crane untuk pemangkasan pohon tinggi masih dipinjam dari Dinas Perhubungan, karena usulan pengadaan belum terealisasi.

“Kami sudah ajukan, tapi memang belum terealisasi karena pertimbangan efisiensi anggaran,” tambahnya.

Sementara itu, Sandi, fungsional Bidang Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang, menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD dan instansi lain untuk melakukan pemangkasan serta penebangan pohon tua yang dianggap berisiko.

“Kami berupaya melakukan pemangkasan secara bertahap. Setiap tindakan selalu dikomunikasikan dengan pemilik pohon agar tidak menimbulkan masalah,” jelasnya

Di sisi lain, warga berharap Pemkab Subang benar-benar serius dalam melakukan pemetaan dan perawatan pohon di jalur padat lalu lintas. Mereka khawatir kejadian seperti di Ciater bisa terulang kembali, terutama saat musim penghujan.

“Sekarang tiap kali hujan besar, kami jadi waswas lewat jalan yang banyak pohon tuanya. Pemerintah semoga cepat bertindak sebelum ada korban lagi,” ujar Edi (41), warga Jalancagak.

Tragedi di Ciater beberapa hari lalu menewaskan Waway (44) dan Raka Abdillah (19), warga Desa Tambakan, setelah mobil bak terbuka yang mereka tumpangi tertimpa pohon besar saat hujan deras. Kejadian itu menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi dan perawatan pohon tua di seluruh wilayah Kabupaten Subang.