SUBANG, TINTAHIJAU.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menerima kunjungan dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Gedhong Wilis, Kantor Kepatihan, Yogyakarta, pada Senin (22/1/2024).
Pertemuan tersebut tidak mengubah sikap netral Sri Sultan dalam menyikapi Pemilihan Presiden 2024 yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Koordinator Substansi Hubungan Masyarakat, Biro Umum, Hubungan Masyarakat, dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, menyampaikan bahwa Sri Sultan selalu terbuka untuk menerima siapa pun yang ingin bersilaturahmi dengannya. Namun, Ditya memastikan bahwa pertemuan dengan pasangan Prabowo-Gibran tidak akan memengaruhi netralitas Sri Sultan.
Ditya menjelaskan bahwa Sri Sultan, sebagai figur yang dihormati di Indonesia, seringkali dikunjungi oleh berbagai pihak yang ingin mendapatkan wejangan, termasuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Namun, Sri Sultan menegaskan bahwa kunjungan tersebut tidak akan merubah sikap netralnya.
“Beliau ini kan terhitung dituakan di Indonesia, wajar kalau banyak yang ingin bertemu untuk minta wejangan, termasuk pasangan Capres Cawapres,” ujar Ditya dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari laman KOMPAS.tv, Selasa (23/1/2024).
Ditya menambahkan bahwa ini bukan pertemuan pertama, sebelumnya pada bulan Desember, pasangan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, juga melakukan kunjungan ke Sri Sultan. Bahkan, pada Pilpres 2019, kedua pasangan calon presiden juga pernah bersilaturahmi dengan Sri Sultan, dan semuanya diterima dengan sikap terbuka dan netral.
Lebih lanjut, Ditya menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, juga akan melakukan pertemuan dengan Sri Sultan. Sri Sultan tetap akan menerima kunjungan dengan sikap terbuka, mengingat Gubernur DIY tersebut tidak memiliki kepentingan politik dalam pertemuan tersebut.
Sikap netral Sri Sultan dianggap sebagai dasar untuk menerima kunjungan dari berbagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Prabowo, dalam kunjungannya, menyatakan bahwa pertemuannya dengan Sri Sultan adalah untuk sowan dan meminta izin berkampanye di DIY.
“Sesuai budaya kita, adat kita kalau mau masuk ke satu tempat, kami datang ke yang paling tua jadi kami mohon izin. Saya kira itu intinya,” ujar Prabowo di Gedhong Wilis, Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Senin.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar satu jam, Prabowo dan Gibran berbincang mengenai berbagai hal, termasuk isu teknologi dan masa depan bangsa. Sri Sultan memberikan wejangan dan pandangannya terhadap beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut.