JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Kabar mengejutkan datang dari dunia perbankan Indonesia. Kelompok peretas bernama Bashe mengklaim telah berhasil membobol data nasabah Bank BRI, salah satu bank tertua di Indonesia. Mereka bahkan mengancam akan menyebarluaskan data tersebut pada 23 Desember 2024.
Kabar ini pertama kali muncul melalui akun X HackManac (@H4ckManac), yang menyebutkan bahwa data pribadi, data klien, dan data keuangan milik nasabah Bank BRI telah berhasil diambil. Klaim ini segera memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat, khususnya para nasabah bank tersebut.
Seorang pengguna media sosial dengan akun SNZK (@sulastr_snzk) mengaku bahwa saldo di rekeningnya tiba-tiba hilang tanpa alasan yang jelas. “Entah ini hoax atau bukan, saldo udah ilang guys, padahal buat cicilan rumah,” tulisnya dalam unggahan yang kini ramai diperbincangkan.
Klarifikasi dari Bank BRI
Menanggapi kabar yang beredar, pihak Bank BRI segera memberikan pernyataan resmi melalui akun X resminya. Dalam klarifikasinya, Bank BRI memastikan bahwa sistem perbankan mereka berjalan normal dan tidak ada gangguan.
“Kami pastikan, saat ini data maupun dana nasabah aman. Seluruh sistem perbankan BRI berjalan normal dan seluruh layanan transaksi kami dapat beroperasi dengan lancar,” demikian bunyi pernyataan resmi dari BRI.
Bank BRI juga menjelaskan bahwa seluruh layanan perbankan, baik digital maupun fisik, tetap dapat digunakan dengan aman oleh para nasabah. Layanan-layanan tersebut meliputi BRImo, QLola, ATM/CRM, dan layanan lainnya.
Lebih lanjut, Bank BRI menegaskan bahwa sistem keamanan teknologi informasi yang dimilikinya telah memenuhi standar internasional dan terus diperbarui secara berkala untuk melindungi data nasabah.

Dugaan Penggunaan Buzzer
Di tengah klarifikasi yang diberikan, muncul dugaan bahwa Bank BRI mengerahkan buzzer untuk meredam kabar peretasan ini. Hal ini terlihat dari kemunculan unggahan-unggahan dengan narasi yang serupa di media sosial. Dugaan ini semakin memperkeruh suasana di tengah upaya Bank BRI untuk meyakinkan masyarakat bahwa data dan dana mereka aman.
Imbauan kepada Nasabah
Meski pihak Bank BRI telah memberikan jaminan keamanan, nasabah diimbau tetap waspada dan berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, terutama di platform digital. Langkah-langkah seperti mengganti kata sandi secara berkala, mengaktifkan fitur keamanan tambahan, dan memantau aktivitas rekening secara rutin sangat disarankan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kasus ini menjadi pengingat penting akan pentingnya penguatan keamanan data di era digital. Bank BRI dan seluruh lembaga keuangan di Indonesia diharapkan terus meningkatkan sistem keamanan mereka untuk melindungi para nasabah dari ancaman kejahatan siber.
Sumber: HarianMassa



