Megapolitan

Forum Santri Nusantara Bandung Raya Datangi Rumah Atalia Praratya, Tuntut Permintaan Maaf 

×

Forum Santri Nusantara Bandung Raya Datangi Rumah Atalia Praratya, Tuntut Permintaan Maaf 

Sebarkan artikel ini
Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama

BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Kediaman anggota DPR RI Atalia Praratya di Jalan Gunung Kencana, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, didatangi sejumlah santri yang tergabung dalam Forum Santri Nusantara Bandung Raya, Selasa (14/10/2025) sore. Kedatangan mereka sekitar pukul 15.25 WIB itu merupakan bentuk protes atas pernyataan Atalia terkait kondisi Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.

Koordinator Forum Santri Nusantara Bandung Raya, Riki Ramdan Fadillah, menyampaikan bahwa pihaknya merasa tersinggung dan terluka atas ucapan Atalia yang dinilai merendahkan pesantren.

“Kami ingin sampaikan bahwa seluruh santri ini merasakan rasa sakit atas perkataan Atalia Praratya sebagai anggota DPR RI terhadap Ponpes Al Khoziny. Pesantren memiliki andil besar dalam mendirikan bangsa dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Tapi, seenaknya mereka yang di kekuasaan membentuk opini publik dan mengecilkan peran pesantren,” ujar Riki di lokasi.

Riki menegaskan, bila Atalia tidak segera meminta maaf, para santri siap turun ke jalan sebagai bentuk perlawanan moral.

“Bila Atalia tak memohon maaf atas pernyataannya, maka jangan salahkan kami akan turun ke jalan menegakkan marwah pesantren,” tambahnya.

Dalam aksi tersebut, para santri juga mendesak Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, untuk memecat Atalia dari keanggotaan DPR RI. Mereka menilai pernyataan Atalia telah menimbulkan kegaduhan publik dan bertentangan dengan prinsip keadilan sosial serta nilai-nilai konstitusi.

“Kami menuntut Atalia untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka kepada publik serta seluruh komunitas pesantren di Indonesia atas pernyataannya yang menyinggung perasaan umat dan keluarga korban tragedi Al Khoziny,” kata Riki.

Selain menuntut permintaan maaf, Forum Santri Nusantara Bandung Raya juga meminta Komisi VIII DPR RI menyusun kebijakan nasional tentang keselamatan pesantren dengan melibatkan Kementerian Agama, Kementerian PUPR, dan BNPB. Tujuannya agar tragedi serupa tidak kembali terjadi dan kepercayaan masyarakat terhadap pesantren tetap terjaga.

Diketahui, Atalia Praratya yang juga merupakan anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Golkar sebelumnya menyampaikan pandangan terkait penggunaan dana APBN untuk perbaikan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo. Dalam pernyataannya, Atalia mendesak agar pemerintah melakukan kajian ulang mengenai mekanisme penggunaan dana tersebut.

“Usulan penggunaan APBN harus dikaji ulang dengan cermat dan serius sambil memastikan proses hukum berjalan serta kebijakan ke depan lebih adil, transparan, dan tidak menimbulkan kecemburuan sosial,” kata Atalia dalam pernyataannya.

Pernyataan itu kemudian menuai reaksi keras dari sejumlah kalangan pesantren yang menilai ucapan Atalia berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik terhadap peran dan keberadaan lembaga pendidikan Islam tersebut.