
SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa Gunung Semeru, salah satu gunung berapi yang terletak di Jawa Timur, mengalami erupsi pada Rabu, 8 November 2023, sekitar pukul 10.53 WIB.
Erupsi tersebut menyebabkan awan panas meluncur hingga sejauh satu kilometer ke arah Besuk Kobokan. Menurut laporan PVMBG, peristiwa ini menjadi salah satu dari serangkaian erupsi yang telah terjadi sejak awal tahun 2023.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat bahwa erupsi ini tercatat dalam seismograf dengan durasi sekitar 142 detik dan memiliki amplitudo maksimum mencapai 22 mm. Tinggi kolom letusan saat erupsi kurang lebih mencapai 700 meter di atas puncak Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu yang dihasilkan dari erupsi tersebut memiliki berbagai warna, mulai dari putih, kelabu, hingga coklat, dan cenderung condong ke arah selatan dan barat daya, mengikuti arah angin pada saat itu.
PVMBG telah mengidentifikasi bahwa Gunung Semeru telah mengalami erupsi sebanyak 39 kali sejak awal tahun 2023. Oleh karena itu, status gunung ini saat ini dinyatakan berada di Level III atau Siaga.
Sebagai langkah pencegahan dan keselamatan, PVMBG memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat setempat. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara yang mengarah ke Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Hal ini untuk menghindari potensi terkena dampak dari awan panas dan aliran lahar.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menjauhi tepi sungai dengan jarak 500 meter (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak 17 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan mengingat potensi bahaya awan panas dan aliran lahar yang dapat terjadi.
PVMBG juga mengingatkan agar masyarakat tidak beraktivitas di area dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru, karena daerah ini rawan terkena lontaran batu (pijar) yang dapat membahayakan keselamatan mereka.
Seluruh masyarakat di sekitar Gunung Semeru juga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama, sungai-sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Erupsi Gunung Semeru adalah pengingat bahwa alam dapat menjadi kekuatan yang kuat dan dapat membahayakan jika tidak diwaspadai dengan baik. Penting bagi masyarakat untuk mematuhi petunjuk dari PVMBG dan berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menjaga keselamatan diri dan lingkungan sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com