JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan viralnya rekaman CCTV yang diduga terkait peristiwa tragis yang terjadi pada malam di bulan Agustus 2016. Dalam rekaman tersebut, terlihat sekelompok orang yang diduga komplotan geng motor yang menghabisi Vina dan Eky.
Nama Melmel pun mencuat karena diduga memiliki kaitan erat dengan peristiwa ini, termasuk sebagai saksi mata yang melihat langsung penyiksaan dan pemerkosaan yang berujung pada kematian Vina. Melmel juga dikenal mengenal beberapa orang yang ada di TKP.
Rekaman ini pertama kali dibagikan oleh akun TikTok @12356789ra, yang menunjukkan tangkapan layar sekelompok orang duduk di motor di ruas jalan. Terlihat seorang wanita duduk sebagai pembonceng, dan seorang pria memegang tongkat panjang yang diduga bambu. Postingan ini pun menjadi sorotan netizen, menimbulkan spekulasi tentang keaslian rekaman tersebut.
Keraguan Terhadap Keaslian CCTV
Pengacara ternama, Hotman Paris, mengungkapkan keraguannya terhadap keaslian rekaman CCTV tersebut. Ia beralasan bahwa daerah tempat kejadian merupakan daerah pinggiran kota yang kemungkinan besar tidak memiliki CCTV delapan tahun lalu.
“Saya tidak yakin ada CCTV di daerah kayak gitu, itu kan daerah pinggiran kota jadi mana ada CCTV, 8 tahun pula,” ucap Hotman Paris, mengutip Tribunnews, Sabtu (1/5/2024).
Hotman juga menambahkan bahwa kasus ini akan terus menjadi polemik jika Pegi, yang menjadi sasaran tuduhan, tidak terbukti bersalah. Menurut pengakuan lima terpidana, Pegi bukanlah pelaku yang sebenarnya dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.
“Kasus ini akan menjadi polemik, terus akan menimbulkan ketidakpuasan, kalau memang yang menjadi sasarannya Pegi,” terangnya.
Hotman juga menekankan pentingnya kehadiran bukti yang kuat seperti CCTV dalam kasus ini. Namun, ia mencatat bahwa motor milik Pegi sudah tidak ada, hanya menyisakan STNK sebagai barang bukti.
Pendapat Ahli Forensik
Ahli digital forensik, Rismon Hasiholan Sianipar, turut memberikan tanggapannya terhadap rekaman CCTV yang diduga sebagai bukti dalam kasus Vina Cirebon. Rismon heran mengapa CCTV tersebut tidak dihadirkan dalam persidangan kasus Vina Cirebon delapan tahun lalu.
“Saya nonton di TV dan podcast pengacaranya terpidana Pak Nainggolan menyebutkan bahwa ada ternyata CCTV yang menangkap kejadian tapi katanya gelap,” ujar Rismon, dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.
Rismon menegaskan bahwa meskipun rekaman CCTV tersebut gelap, seharusnya tetap diperiksa secara menyeluruh. “Walaupun gelap kan harus ditunjukkan utuh dipanggil ahli, dari shadow itu kan bisa lihat gesturnya,” pungkas Rismon.
Viralnya rekaman CCTV yang diduga terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky telah memicu perdebatan dan spekulasi di kalangan publik dan ahli hukum. Keaslian dan validitas rekaman tersebut masih menjadi tanda tanya besar.
Sementara itu, kasus ini terus menjadi polemik dengan banyak pihak yang menuntut kejelasan dan keadilan. Terlepas dari semua itu, penting untuk memastikan bahwa setiap bukti diperiksa dengan teliti untuk mencapai kebenaran dalam kasus ini.