Korban Tewas Gempa Myanmar Capai 1.644 Orang, Evakuasi Terkendala Infrastruktur Rusak

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Myanmar diguncang gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo pada Jumat (28/3), dengan pusat gempa berlokasi di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di negara tersebut. Hingga Sabtu (29/3) malam, jumlah korban tewas akibat bencana ini terus bertambah dan telah mencapai 1.644 orang, sementara ribuan lainnya mengalami luka-luka.

Guncangan hebat yang melanda Myanmar menyebabkan kehancuran luas. Bangunan runtuh, jalan-jalan mengalami retak, jembatan ambruk, dan sebuah bendungan dilaporkan jebol. Ibu kota Naypyitaw juga terdampak, dengan kompleks perumahan pegawai pemerintah mengalami kerusakan parah dan ditutup oleh otoritas setempat.

Tantangan dalam Proses Evakuasi

Proses pencarian dan evakuasi korban masih berlangsung di tengah kondisi yang sulit. Pihak berwenang Myanmar melaporkan bahwa hingga saat ini, jumlah korban luka telah mencapai 3.408 orang, sementara 139 lainnya masih dinyatakan hilang. Dengan cakupan dampak yang luas, jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah.

Salah satu kendala utama dalam upaya penyelamatan adalah infrastruktur yang mengalami kerusakan parah. Bandara di Naypyitaw dan Mandalay dilaporkan rusak, menghambat pengiriman bantuan dan proses evakuasi korban. Foto satelit menunjukkan menara pengawas di Bandara Internasional Naypyitaw ambruk, menimbulkan kekhawatiran terkait operasional penerbangan di ibu kota.

Selain itu, Myanmar saat ini juga tengah menghadapi konflik internal antara militer dan kelompok pemberontak, yang semakin memperumit proses distribusi bantuan dan penanganan korban gempa.

Dampak Hingga ke Thailand

Getaran gempa tidak hanya dirasakan di Myanmar, tetapi juga berdampak pada negara tetangga, Thailand. Di Bangkok, sebuah bangunan yang tengah dalam tahap konstruksi runtuh akibat guncangan, menewaskan 10 orang dan menyebabkan puluhan lainnya hilang. Tim penyelamat masih berupaya mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan.

Di wilayah utara Thailand, termasuk Chiang Mai, sejumlah rumah, rumah sakit, dan candi mengalami kerusakan. Namun, sejauh ini korban jiwa hanya dilaporkan di Bangkok.

Myanmar Rentan Terhadap Gempa

Myanmar terletak di atas Sesar Sagaing, zona patahan aktif yang sering memicu gempa bumi. Seismolog dari British Geological Survey, Brian Baptie, menjelaskan bahwa banyak bangunan di Myanmar masih menggunakan material kayu dan batu bata tanpa penguatan struktur, sehingga sangat rentan terhadap guncangan besar seperti yang terjadi kali ini.

Dengan jumlah korban yang terus bertambah dan infrastruktur yang rusak parah, upaya penyelamatan dan pemulihan di Myanmar diperkirakan akan menghadapi tantangan besar dalam beberapa hari ke depan.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini