DEPOK, TINTAHIJAU.com — Kepolisian mengungkap pelaku teror bom yang menyasar 10 sekolah di Kota Depok, Jawa Barat. Pelaku berinisial H, seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang tengah menempuh pendidikan di sebuah universitas swasta dengan jurusan teknologi informasi (IT).
Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Made Oka menjelaskan, teror tersebut dilakukan melalui surat elektronik atau email yang dikirimkan pelaku pada Selasa (23/12/2025) sekitar pukul 02.32 WIB dini hari. Email berisi ancaman bom itu ditujukan ke 10 sekolah berbeda di wilayah Depok.
“Yang bersangkutan masih mahasiswa di universitas swasta jurusan IT,” kata Kompol Made Oka saat jumpa pers di Polres Metro Depok, Jumat (26/12/2025).
Ancaman bom tersebut baru diketahui oleh salah satu pihak sekolah pada pukul 07.30 WIB pagi. Setelah membaca isi email, pihak sekolah segera melaporkan kejadian itu kepada kepolisian. Dari hasil penelusuran, polisi mendapati bahwa pesan ancaman serupa juga dikirimkan ke sembilan sekolah lainnya.
“Setelah menerima email tersebut, kami mendapatkan tangkapan layar email dan ternyata tidak hanya satu sekolah yang menerima, melainkan ada sembilan sekolah lainnya. Jadi total ada 10 sekolah,” ujar Made Oka.
Polisi kemudian melakukan serangkaian penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi serta mengumpulkan alat bukti. Dari hasil penyelidikan itu, polisi meyakini H sebagai pelaku utama teror bom tersebut. Sejumlah perangkat atau gawai yang berada di rumah pelaku turut diamankan sebagai barang bukti.
Dalam aksinya, H diketahui menggunakan alamat email yang mencatut nama seorang perempuan bernama Kamila untuk mengirimkan ancaman bom. Namun, polisi memastikan bahwa Kamila bukan pelaku pengiriman email tersebut.
“Kami sudah memeriksa saksi-saksi, terutama saudari Kamila. Walaupun isi email menyatakan atas nama saudari Kamila, dari hasil penyidikan dapat kami pastikan bukan yang bersangkutan yang mengirimkan,” kata Made Oka.
Saat ini, kasus teror bom tersebut telah naik ke tahap penyidikan. Polisi juga telah menetapkan H sebagai tersangka. Sebelumnya, aparat kepolisian bersama Detasemen Gegana Brimob diterjunkan untuk menyisir sekolah-sekolah yang menerima ancaman. Dari hasil penyisiran, tidak ditemukan benda mencurigakan maupun bahan peledak.
Ancaman bom itu diketahui dikirimkan dari alamat surel kluthfiahamdi@gmail.com. Polisi memastikan penyelidikan akan terus dikembangkan guna mengungkap motif pelaku serta memastikan keamanan lingkungan sekolah di Kota Depok.





