Plastik Dimana-mana, Tertelan dan Bahkan Masuk ke Dalam Jantung Manusia

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Mikroplastik pertama kali terdeteksi di dalam tubuh manusia, termasuk di jantung dan lapisan terdalamnya. Dampak dari kehadiran mikroplastik di dalam jantung terhadap kesehatan manusia masih belum jelas. Namun, penelitian terbaru ini menjadi peringatan yang lebih lanjut tentang betapa seriusnya masalah polusi plastik di seluruh dunia.

Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan di Rumah Sakit Anzhen Beijing di China mengumpulkan sampel jaringan jantung dari 15 pasien yang menjalani operasi jantung, serta sampel darah sebelum dan sesudah operasi.

“Dengan menggunakan berbagai teknik pencitraan, tim peneliti berhasil mendeteksi puluhan hingga ribuan fragmen mikroplastik dalam sebagian besar sampel jaringan,” seperti yang dijelaskan dalam laporan yang dikutip dari IFL Science.

Baca Juga:  Polda Jabar Periksa 23 Orang Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak Subang

Meskipun jelas bahwa proses operasi berkontribusi pada keberadaan bahan mikroplastik, ada bukti bahwa plastik asing juga sudah ada dalam jaringan sebelum pasien menjalani operasi. Bahkan, semua sampel darah mengandung mikroplastik. Sampel darah yang diambil setelah operasi mengandung mikroplastik dengan ukuran lebih kecil dan jenis plastik yang lebih beragam. Hal ini mengindikasikan bahwa beberapa mikroplastik telah masuk ke dalam tubuh selama operasi.

Dari sampel jaringan yang dianalisis, peneliti menemukan sembilan jenis plastik berbeda dalam lima jenis jaringan jantung. Beberapa mikroplastik ternyata sudah ada sebelum operasi dilakukan. Partikel mikroskopis dari polimetil metakrilat, sejenis plastik yang sering digunakan sebagai alternatif kaca yang tahan pecah, ditemukan di atrium kiri, jaringan adiposa epikardial, dan jaringan adiposa perikardial. Para peneliti menyimpulkan bahwa temuan mikroplastik ini tidak dapat dihubungkan dengan paparan yang tak disengaja selama operasi.

Baca Juga:  Mengenal Flare yang Diduga Jadi Pemicu Kebakaran di Gunung Bromo

Jenis plastik lain yang terdeteksi dalam sampel termasuk polietilen tereftalat, yang sering digunakan dalam wadah makanan dan pakaian, serta polivinil klorida yang banyak digunakan dalam bangunan dan konstruksi.

“Deteksi mikroplastik (MP) di dalam tubuh menimbulkan keprihatinan, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana MP memasuki jaringan jantung serta dampak potensialnya pada prognosis jangka panjang setelah operasi jantung,” demikian disimpulkan oleh para penulis.

Mikroplastik telah ditemukan di berbagai tempat di lingkungan Bumi, mulai dari es di Antartika hingga salju di Kutub Utara. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa mikroplastik juga menyebar di dalam tubuh manusia.

Baca Juga:  Mulai 1 Oktober, Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi Bayar Parkir Rp7.500 Sejam

Para ilmuwan menemukan bahwa tinja manusia penuh dengan mikroplastik, mengindikasikan bahwa bahan tersebut meresap ke dalam usus manusia. Selain itu, ada bukti mikroplastik yang terperangkap di banyak organ dan jaringan tubuh lainnya. Bahkan, mikroplastik telah terdeteksi dalam plasenta manusia.

Dampak mikroplastik terhadap kesehatan hewan masih menjadi perdebatan dan pemahaman belum sepenuhnya jelas, walaupun bukti awal menunjukkan adanya efek merugikan. Fakta bahwa plastik dapat menyebar begitu luas sejak dimulai produksi massal kurang dari satu abad yang lalu, sungguh mengagumkan tetapi juga memprihatinkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com