Megapolitan

Polisi Ungkap Rekaman CCTV Penembakan Siswa SMK di Semarang

×

Polisi Ungkap Rekaman CCTV Penembakan Siswa SMK di Semarang

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Menembak

SEMARANG, TINTAHIJAU.com – Polrestabes Semarang memperlihatkan rekaman CCTV yang menjadi bukti aksi Aipda Robig Zaenudin, seorang anggota polisi yang diduga melakukan penembakan terhadap seorang siswa SMK di Semarang. Insiden ini terjadi ketika korban sedang melintas dengan sepeda motor di kawasan Semarang Barat.

Dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi III DPR RI, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, memaparkan video tersebut sebagai bagian dari klarifikasi kasus yang mendapat perhatian luas masyarakat. Kombes Irwan menjelaskan bahwa pada saat kejadian, polisi tengah berupaya melerai tawuran. Namun, tindakan Aipda Robig dianggap sebagai pelanggaran berat karena mengabaikan prinsip penggunaan kekuatan secara proporsional.

Kapolrestabes Semarang menyampaikan permintaan maaf atas tindakan yang dilakukan oleh anggotanya. Ia mengakui bahwa Aipda Robig gagal menilai situasi dengan tepat dan bertindak ceroboh dalam penggunaan senjata. Kombes Irwan juga menyatakan siap untuk dievaluasi terkait kejadian ini, sebagai bentuk tanggung jawab institusi.

Kabid Propam Polda Jateng telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan terduga pelaku. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa motif penembakan tidak berkaitan dengan upaya melerai tawuran, seperti yang sebelumnya disampaikan. Sebaliknya, penembakan terjadi akibat adanya insiden pribadi, yakni motor korban yang diduga memepet motor pelaku.

Dalam forum RDPU, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Rikwanto, menilai tindakan Aipda Robig sebagai bentuk kelalaian serius. Ia menyebut pelaku gagal mengukur diri dalam bertindak, sehingga menyebabkan hilangnya nyawa seorang siswa SMK. Rikwanto mendukung agar tindakan hukum tegas diberikan kepada Aipda Robig sebagai bentuk keadilan.

Kasus ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang melibatkan aparat keamanan di Indonesia. Penegakan hukum yang transparan dan adil menjadi tuntutan masyarakat untuk memastikan tidak terulangnya kasus serupa di masa depan. Selain itu, evaluasi terhadap pelatihan dan pengawasan penggunaan senjata oleh aparat dinilai sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Dengan langkah yang tepat dan bertanggung jawab, diharapkan kasus ini dapat memberikan pelajaran berharga dalam membangun institusi kepolisian yang lebih profesional dan humanis.