SUBANG, TINTAHIJAU.com – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, memberikan tanggapan tajam terhadap kritik capres nomor urut 1, Anies Baswedan, terkait isu etika pemimpin.
Dalam debat capres ketiga Pilpres 2024, Prabowo menyebut Anies tidak pantas berbicara mengenai etika karena dinilai telah memberikan contoh tidak baik.
Prabowo menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan Anies yang menyoroti pentingnya nilai-nilai dalam kepemimpinan, khususnya pada tingkat yang lebih tinggi.
Prabowo menganggap bahwa Anies melakukan posturing dan menyesatkan dengan memberikan contoh yang tidak baik terkait etika.
Anies sebelumnya menekankan bahwa seorang pemimpin, terutama presiden dan panglima tertinggi, harus memiliki standar etika yang sangat tinggi.
Namun, Prabowo menilai bahwa Anies tidak berhak membicarakan etika, terutama karena terdapat kasus pelanggaran etika yang terjadi saat Prabowo memimpin Kementerian Pertahanan.
Dalam jawabannya, Prabowo menyatakan sependapat dengan Anies bahwa kepemimpinan yang tinggi memerlukan nilai-nilai fundamental, seperti cinta tanah air, kejujuran, dan kebersihan.
Namun, Prabowo menekankan bahwa etika tertinggi adalah tidak menghasut atau menyesatkan rakyat demi ambisi pribadi, terutama dalam sektor pertahanan yang dianggapnya sebagai hal sakral.
Prabowo menambahkan bahwa prajurit yang menjaga keamanan negara patut disayangkan jika ada calon pemimpin yang hanya menghasut dan membahayakan pertahanan keamanan rakyat. Ia menyoroti pentingnya kejujuran, kesetiaan kepada rakyat, dan menjauhi segala bentuk korupsi.
Anies, dalam tanggapannya, mencoba menegaskan bahwa presiden dan panglima tertinggi harus mempertahankan standar etika yang tinggi, terutama ketika harus mengambil keputusan besar yang dapat mengakibatkan korban.
Anies menyinggung beberapa kasus pelanggaran etika yang terjadi saat Prabowo memimpin Kementerian Pertahanan dan menilai bahwa Prabowo tetap melanjutkan dengan cawapres yang terlibat dalam pelanggaran etika.
Pertukaran pandangan ini menyoroti kompleksitas dan ketegangan dalam dunia politik, khususnya terkait etika kepemimpinan. Pemilihan presiden tidak hanya tentang visi dan misi, tetapi juga tentang integritas dan kemampuan seorang pemimpin dalam menjaga etika dan moralitas.
Sumber: KOMPAS.tv