Megapolitan

Rebana Metropolitan Kian Menggeliat, Investasi Tembus Rp25 Triliun hingga Kuartal III 2025

×

Rebana Metropolitan Kian Menggeliat, Investasi Tembus Rp25 Triliun hingga Kuartal III 2025

Sebarkan artikel ini

CIREBON, TINTAHIJAU.com — Kawasan Rebana Metropolitan yang meliputi Cirebon, Patimban, dan Kertajati semakin menegaskan perannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat. Percepatan pembangunan infrastruktur, bertambahnya kawasan industri, serta meningkatnya kepercayaan investor menjadi indikator kuat geliat ekonomi di wilayah tersebut.

Keunggulan strategis Kawasan Rebana ditopang oleh keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, konektivitas jalan tol yang terus berkembang, serta perencanaan kawasan yang terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan kombinasi tersebut, Rebana diproyeksikan menjadi poros ekonomi dan industri masa depan di Jawa Barat.

Hingga kuartal III 2025, tercatat sebanyak 36 tenant industri telah beroperasi di Kawasan Rebana dengan total nilai investasi menembus lebih dari Rp25 triliun. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan mencerminkan tumbuhnya kepercayaan investor terhadap potensi kawasan tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Pengelola (BP) Kawasan Rebana, Helmi Yahya, mengungkapkan bahwa kinerja ekonomi Rebana melampaui rata-rata pertumbuhan Jawa Barat maupun nasional. Pada triwulan III 2025, pertumbuhan ekonomi kawasan ini tercatat mencapai 5,53 persen.

“Majalengka menjadi salah satu daerah dengan perkembangan paling pesat. Laju pertumbuhan ekonominya secara tahunan pada triwulan III 2025 mencapai 8,07 persen, tertinggi kedua di Kawasan Rebana,” ujar Helmi dalam kegiatan Media Gathering Metland Kertajati di Majalengka, Sabtu (13/12/2025).

Selain pertumbuhan ekonomi, dampak Rebana juga terlihat dari penyerapan tenaga kerja. Hingga triwulan III 2025, Majalengka tercatat menyerap sebanyak 18.933 tenaga kerja, tertinggi di antara wilayah lain di Kawasan Rebana.

Seiring pesatnya perkembangan industri, kebutuhan hunian dan fasilitas penunjang kawasan turut meningkat. Menjawab kebutuhan tersebut, PT Metropolitan Land Tbk (Metland) menghadirkan Metland Kertajati sebagai kawasan hunian dan komersial modern yang diperkenalkan pada akhir 2024.

Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Anhar Sudradjat, mengatakan berkembangnya kawasan industri secara langsung mendorong kebutuhan hunian, hotel, serta fasilitas pendukung bagi pelaku usaha dan tenaga kerja.

“Kawasan industri yang berkembang pasti membutuhkan hunian dan akomodasi, termasuk hotel untuk long stay guest. Metland Kertajati hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut,” ujarnya.

Metland Kertajati dikembangkan dengan konsep New City yang mengintegrasikan hunian, pusat komersial, fasilitas publik, pendidikan, layanan kesehatan, ruang terbuka hijau, hingga jaringan usaha. Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Nitik Hening, menjelaskan bahwa tahap awal pembangunan dilakukan di atas lahan seluas empat hektar melalui proyek Sava Terra yang mencakup rumah, ruko, dan rumah kos, yang seluruh unitnya telah terjual.

“Saat ini kami memasarkan Ruko Dharmawangsa untuk menghidupkan area komersial dan tengah mempersiapkan Cluster Tanasultan sebagai hunian premium dengan harga mulai Rp2,7 miliar,” kata Nitik.

Di sektor perhotelan, Metland juga memperkuat jaringan bisnisnya melalui Metland Hotel Group (MHG). Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Wahyu Sulistio, menyampaikan bahwa hotel-hotel di bawah MHG menyasar segmen MICE serta kebutuhan akomodasi modern bagi korporasi dan pelaku industri di Kawasan Rebana.

“Saat ini Metland Hotel Group mengelola enam hotel dan dalam waktu dekat akan bertambah menjadi delapan hotel seiring pembangunan Metland Smara Bekasi dan Metland Marron Tomohon,” ujarnya.

Dengan pengembangan hunian, kawasan komersial, dan perhotelan yang terintegrasi, kehadiran Metland Kertajati diharapkan mampu menjadi penggerak kehidupan kawasan sekaligus memperkuat transformasi Rebana sebagai pusat ekonomi modern di Jawa Barat.