SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kompleks Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kota Gaza, yang dikelola oleh UNDP, mengalami serangan berat dari pasukan Israel pada Sabtu lalu. Serangan ini menyebabkan kematian dan luka berat pada banyak warga sipil yang mencari perlindungan di kompleks tersebut.
UNDP menyatakan keprihatinan mendalam atas laporan awal ini dan mengecam tindakan tersebut sebagai tragedi berkelanjutan.
Dalam pernyataan resmi pada hari yang sama, UNDP menyatakan bahwa sejak 13 Oktober, staf PBB telah meninggalkan bangunan kompleks tersebut. Namun, sejumlah besar warga sipil mencari perlindungan di sana, dan serangan ini dilaporkan menyebabkan jumlah kematian dan luka yang signifikan.
UNDP menekankan bahwa tragedi ini tidak dapat diterima, dan mereka menyerukan penghentian segera terhadap serangan terhadap warga sipil yang terjebak dalam konflik ini. Pernyataan tersebut juga menyoroti pentingnya menghormati dan melindungi warga sipil, infrastruktur sipil, dan fasilitas PBB sesuai dengan hukum humaniter internasional.
Sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober, Israel telah meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza. Serangan ini mencakup rumah sakit, tempat tinggal, dan tempat ibadah, yang telah menyebabkan jumlah kematian yang mengerikan.
Menurut kantor media pemerintah di Gaza, jumlah kematian akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober melampaui 11.100, termasuk lebih dari 8.000 anak-anak dan perempuan.
Kementerian Kesehatan Gaza juga menghadapi kesulitan dalam memberikan statistik akurat akibat penargetan rumah sakit dan hambatan masuknya jenazah atau korban luka. Serangan ini juga menyebabkan kerusakan serius pada fasilitas kesehatan, dan rumah sakit terus menghadapi kekurangan bahan bakar yang parah.
UNDP menegaskan kembali pentingnya menghormati prinsip-prinsip hukum humaniter internasional, termasuk pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian, serta menyerukan untuk segera mengakhiri kekerasan dan melibatkan diri dalam upaya penyelesaian damai konflik.