Terkait Tewasnya Mahasiswi FKH Unair, Polisi Masih Tunggu Hasil Analisis

Penemuan mayat
Foto Ilustrasi

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kasus kematian seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair), yang ditemukan tewas di dalam sebuah mobil di Sidoarjo, Jawa Timur, masih menjadi tanda tanya besar.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo, baru-baru ini mengungkapkan bahwa proses autopsi terhadap korban, yang dikenal dengan inisial CA (21), telah selesai dilakukan.

Proses autopsi merupakan langkah awal dalam upaya penyelidikan terhadap kematian misterius yang menimpa mahasiswi tersebut. Polisi sekarang sedang menunggu hasil analisis dan uji toksikologi terhadap sampel organ dalam tubuh CA dari dokter forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

Dalam keterangannya, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, “Memang autopsi sudah selesai, kami saat ini sedang menunggu hasilnya dari kedokteran forensik dari RS Bhayangkara Surabaya.”

Tindakan autopsi dilakukan untuk mencari petunjuk awal mengenai penyebab kematian CA. Selain itu, pihak berwajib juga menjalani uji toksikologi terhadap sampel organ dalam korban guna mendeteksi apakah ada jejak racun dalam tubuhnya.

Meskipun dugaan sementara menyebutkan bahwa CA meninggal akibat menghirup gas helium yang ditemukan di dalam mobil, polisi tidak ingin berspekulasi tanpa bukti yang kuat. Sehingga, penyebab kematian akan diumumkan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.

Proses penyelidikan kasus ini tidak hanya berhenti pada autopsi dan uji toksikologi. Penyidik juga telah memeriksa sembilan saksi, termasuk petugas satpam yang pertama kali menemukan korban, keluarga, dan beberapa teman CA di kampus.

Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, CA ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di halaman apartemen di Kecamatan Waru, Sidoarjo, pada tanggal 5 November 2023. Korban ditemukan duduk di kursi belakang dengan kepala yang dibungkus plastik dan dilakban pada lehernya. Di dalam mobil juga ditemukan tabung gas helium dengan selang yang terhubung ke plastik di kepala korban.

Lebih lanjut, polisi juga menemukan surat yang diduga merupakan surat wasiat di tempat kejadian perkara. Surat tersebut ditujukan kepada saudara, kakak, adik, ibu, dan teman CA. Surat berbahasa Inggris itu berisi permintaan maaf, yang semakin menambah misteri di balik kematian tragis mahasiswi FKH Unair ini.

Kasus ini terus menjadi sorotan publik dan masih dalam proses penyelidikan mendalam oleh pihak berwajib. Semoga hasil analisis dan penyelidikan lebih lanjut dapat mengungkapkan dengan jelas penyebab kematian mahasiswi tersebut dan memberikan jawaban yang memuaskan bagi keluarga dan masyarakat.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini