Tiga Tewas dalam Insiden Pernikahan Anak Gubernur Jabar, Putri Karlina Sebut Ada ‘Mis di Teknis’

GARUT, TINTAHIJAU.com Suasana duka menyelimuti pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, setelah tiga orang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden yang terjadi pada Jumat (18/7/2025) siang.

Insiden terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di pintu barat Pendopo Garut, Jalan Kabupaten, saat massa warga memadati area untuk menghadiri pesta rakyat yang digelar dalam rangka resepsi pernikahan tersebut. Kerumunan besar yang datang secara bersamaan membuat situasi menjadi tidak terkendali. Sejumlah warga terjepit dan terinjak di pintu masuk.

Dari 26 orang yang menjadi korban, tiga di antaranya meninggal dunia. Korban yang meninggal adalah Vania Aprilia (8), seorang anak perempuan; Dewi Jubaedah (61), seorang nenek; dan Bripka Cecep Saeful Bahri, anggota Polres Garut yang saat itu tengah bertugas.

Terkait tragedi ini, pihak keluarga mempelai angkat bicara. Wakil Bupati Garut sekaligus pengantin, Putri Karlina, dalam keterangannya kepada wartawan di rumah dinasnya, Minggu (20/7), menyebut adanya kesalahan teknis sebagai dugaan penyebab utama insiden tersebut.

“Sebenarnya memang ada satu poin yang memang kami ketahui, mungkin itu menjadi penyebab utama,” ujar Putri. “Informasi dari berbagai pihak, memang ada ‘mis di teknis’ yang itu menjadi ranahnya pihak kepolisian,” lanjutnya.

Meski demikian, Putri enggan merinci lebih jauh mengenai kesalahan teknis yang dimaksud dan memilih menyerahkan sepenuhnya kepada proses penyelidikan polisi. Ia juga menegaskan bahwa dirinya dan Maula Akbar siap menjalani proses hukum dan diperiksa jika diperlukan.

“Kami tidak ingin menghakimi atau mencari kambing hitam. Biarkan itu menjadi tugas pihak kepolisian,” tegasnya.

Putri juga mempersilakan aparat penegak hukum menyelidiki semua pihak terkait, termasuk pihak event organizer (EO) yang mengoordinir jalannya acara.

“Silakan polisi periksa semuanya. Termasuk saya pun siap diperiksa,” ujarnya.

Sebelumnya, muncul kabar simpang siur bahwa kerumunan massa dipicu oleh adanya informasi pembagian makanan gratis. Namun, Putri dan Maula membantah hal tersebut. Menurut mereka, yang dibagikan hanya sisa konsumsi dari resepsi, bukan makanan gratis yang diumumkan untuk umum.

Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami penyebab insiden serta mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak terkait untuk mengungkap secara menyeluruh peristiwa yang menelan korban jiwa ini.

Tragedi yang terjadi dalam acara yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan itu kini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi sorotan publik atas pentingnya pengelolaan teknis dalam acara besar yang melibatkan massa.

Sumber: detikJabar