Tragedi Longsor di Galian C Gunung Kuda Cirebon: 4 Orang Tewas, 5 Luka-Luka

CIREBON, TINTAHIJAUCOM — Musibah tanah longsor mengguncang kawasan penambangan Galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon pada Jumat pagi (30/5) sekitar pukul 10.00 WIB.

Peristiwa memilukan ini menelan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan materi yang cukup parah, khususnya terhadap alat berat dan kendaraan operasional di lokasi penambangan.

Menurut laporan resmi dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Jawa Barat, longsor terjadi akibat galian di area Gunung Kuda yang diduga sudah melemahkan struktur tanah. Material longsor menimbun sejumlah alat berat dan kendaraan serta menyebabkan banyak pekerja menjadi korban.

Longsor terjadi secara tiba-tiba ketika aktivitas penambangan tengah berlangsung. Tanah di area galian longsor dengan volume besar, menimpa alat-alat berat dan para pekerja yang sedang beraktivitas. Tidak ada tanda-tanda signifikan sebelumnya yang mengindikasikan akan terjadinya bencana ini, sehingga para pekerja tidak sempat menyelamatkan diri.

BPBD Kabupaten Cirebon melaporkan bahwa setidaknya 3 unit alat berat excavator tertimbun, dan 6 unit mobil truk mengalami kerusakan parah atau hilang tertimbun material longsoran.

Selain kerusakan infrastruktur, dampak paling memprihatinkan adalah jatuhnya korban jiwa dan luka-luka di lokasi. Empat orang yang meninggal dunia itu adalah:

  1. Andri (41 tahun) – Warga Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
  2. Sukadi (48 tahun) – Warga Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
  3. Sanuri (47 tahun) – Warga Desa Semplo, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
  4. Sukendra (51 tahun) – Warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Selain korban tewas, peristiwa tersebut mengakibatkan lima orang alami luka. Kelima korban luka telah dilarikan dan sedang dirawat di Rumah Sakit Sumber Hurip, Kabupaten Cirebon. Identitas lengkap para korban luka masih dalam proses pendataan lebih lanjut oleh tim medis dan pihak berwenang.

Tim gabungan yang terdiri dari unsur BPBD Kabupaten Cirebon, Inafis Polresta Cirebon, Polsek dan Koramil Dukupuntang, Puskesmas, Camat Dukupuntang, dan warga sekitar langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi.

BPBD Provinsi Jawa Barat juga telah melakukan koordinasi cepat dengan BPBD Kabupaten Cirebon sejak laporan pertama diterima. Tim assessment langsung dikirim untuk mengevaluasi kondisi dan potensi risiko susulan di lokasi longsor.

Evakuasi berlangsung dalam kondisi menantang, mengingat medan yang sulit dan potensi longsor susulan. Namun demikian, petugas di lapangan terus berupaya keras untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di bawah material longsoran.

Hingga berita ini ditulis, proses pendataan masih berlangsung. Pusdalops BPBD Jawa Barat mencatat bahwa kondisi di lapangan masih dinamis. Tim SAR gabungan terus bekerja untuk memastikan keselamatan korban, pencarian orang yang mungkin masih tertimbun, serta pengamanan area bencana dari potensi longsor tambahan.

Masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian diminta untuk tetap waspada dan tidak mendekati area longsor demi keselamatan.

BPBD Provinsi dan Kabupaten akan melakukan investigasi lanjutan untuk menilai penyebab utama bencana, termasuk mengevaluasi izin serta tata kelola aktivitas Galian C di kawasan Gunung Kuda. Pemerintah daerah juga diminta untuk lebih ketat dalam pengawasan penambangan yang berpotensi menimbulkan risiko bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal perkembangan situasi di Cirebon dan menjamin seluruh korban dan keluarganya mendapatkan bantuan sesuai prosedur penanganan bencana.